JAKARTA--Banjir yang mengepung kota Jakarta, Kamis (17/1) berimbas pada kegiatan kenegaraan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rencananya dijadwalkan bertemu dengan Presiden Argentina Cristina Fernandez De Kirchner, pada pukul 10.30 WIB. Namun agenda tersebut sementara terpaksa ditunda bahkan terancam batal.
"Presiden meminta Kementrian Luar Negeri menjadwal ulang pertemuan antara Presiden SBY dengan Presiden Argentina yang semula dijadwalkan hari ini jam 10.30 WIB," kata Julian pada wartawan.
"Kunjungan Presiden Argentina tetap dijadwalkan hari ini, namun sifatnya On Call sampai situasi dan kondisi dianggap baik. Jadi disesuaikan karena ini (hujan dan banjir) diluar perkiraan," kata Julian.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif, mengaku telah melaporkan perkembangan terkini soal banjir Jakarta dan sekitarnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Laporan mengenai ancaman banjir dan upaya penanggulangannya telah disampaikan pada pukul 09.10 Wib, Kamis (17/1)
“Tidak masalah Istana terendam banjir. Yang penting masyarakat terlindungi. Lakukan upaya penanggulangan banjir dengan mengerahkan seluruh potensi nasional yang ada. Tetap semua mendukung Pemda DKI dan memberikan pendampingan. Untuk nasional semua di bawah kendali Kepala BNPB. Pantau terus perkembangan dan laporkan ke Presiden upaya penanggulangannya,” ujar Presiden pada Syamsul Maarif sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Dr. Sutopo Purwo Nugroho pada wartawan.(afz/jpnn)
"Presiden meminta Kementrian Luar Negeri menjadwal ulang pertemuan antara Presiden SBY dengan Presiden Argentina yang semula dijadwalkan hari ini jam 10.30 WIB," kata Julian pada wartawan.
"Kunjungan Presiden Argentina tetap dijadwalkan hari ini, namun sifatnya On Call sampai situasi dan kondisi dianggap baik. Jadi disesuaikan karena ini (hujan dan banjir) diluar perkiraan," kata Julian.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif, mengaku telah melaporkan perkembangan terkini soal banjir Jakarta dan sekitarnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Laporan mengenai ancaman banjir dan upaya penanggulangannya telah disampaikan pada pukul 09.10 Wib, Kamis (17/1)
“Tidak masalah Istana terendam banjir. Yang penting masyarakat terlindungi. Lakukan upaya penanggulangan banjir dengan mengerahkan seluruh potensi nasional yang ada. Tetap semua mendukung Pemda DKI dan memberikan pendampingan. Untuk nasional semua di bawah kendali Kepala BNPB. Pantau terus perkembangan dan laporkan ke Presiden upaya penanggulangannya,” ujar Presiden pada Syamsul Maarif sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Dr. Sutopo Purwo Nugroho pada wartawan.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seribu Lebih Prajurit TNI Desersi
Redaktur : Tim Redaksi