Seribu Lebih Prajurit TNI Desersi

Panglima Buka Operasi Penegakan Hukum TNI

Kamis, 17 Januari 2013 – 05:50 WIB
JAKARTA - Jumlah prajurit yang meninggalkan tugas dinas di TNI rupanya cukup besar. Tahun lalu, total ada 1.123 kasus desersi di lingkungan TNI. Jumlah itu meningkat lebih besar 14 kasus dari 2011 yang tercatat 1.109 kasus. Mulai kemarin, TNI menghelat operasi penegakan hukum di lingkungan TNI bersandi operasi Cakra Bhakti.
   
"Prajurit harus profesional tapi juga mempunyai moralitas yang tinggi dan patuh pada hukum," ujar Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono saat membuka operasi penegakan hukum TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (16/01).
   
Operasi itu untuk mencegah terjadinya pelanggaran serta perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI. Operasi ini dilaksanakan dalam bentuk mandiri maupun gabungan di wilayah hukum masing-masing dengan melibatkan Pomad, Pomal, Pomau dan" dibantu Satuan Provost Polri.

Operasi Cakra Bhakti TNI 2013 melibatkan 1.389 personel, terdiri dari Mabes TNI 57 personel; TNI AD 281 personel; TNI AL 281 personel; TNI AU 281 personel dan Polri 195 personel serta panitia dan pendukung 294 personel.
     
Menurut Panglima, kesadaran hukum bagi anggota TNI sebenarnya melekat. Artinya, tidak harus menunggu ada operasi. " Ini yang harus difahami setiap prajurit," kata mantan Panglima Komando Armada Barat itu.

Selain desersi, pada 2012 terjadi beragam kasus. Misalnya, pelanggaran disiplin murni sebanyak 392 pelanggaran, mengalami penurunan 94 pelanggaran dari tahun 2011. Pelanggaran lalu lintas, tahun 2011 sebanyak 1.114 pelanggaran sedangkan  tahun 2012 sebanyak 983 pelanggaran. Data insiden kecelakaan lalu lintas tahun 2012 sebanyak 405 kecelakaan. 

Sisa perkara pelanggaran yang disidik tahun 2012 sebanyak 336 perkara. Perkara masuk tahun  2012 sebanyak 3.291 perkara, mengalami penurunan sebanyak 226 perkara dari tahun 2011. Penyelesaian perkara tahun 2011 sebanyak 3.589 perkara dan tahun 2012 sebanyak 3.298 perkara, atau turun sebanyak 291 perkara.

Sisa tahanan tahun 2011 sebanyak 507 orang dan tahun 2012 sebanyak 414 orang, mengalami penurunan sebanyak 93 orang. Tahanan yang bebas tahun 2011 sebanyak 1.825 orang dan tahun 2012 sebanyak 1.795" orang, mengalami penurunan sebanyak 30 orang.

Untuk jenis kasus, perkara asusila atau perzinahan tahun 2011 sebanyak 320 kasus dan tahun 2012 sebanyak 275 kasus, mengalami penurunan sebanyak 45 kasus. Kasus penganiayaan tahun 2011 sebanyak 330 kasus dan tahun 2012 sebanyak 355 kasus, mengalami kenaikan sebanyak 25 kasus.

Kasus penyalahgunaan narkoba tahun 2011 sebanyak 165 kasus dan tahun 2012 sebanyak 161 kasus. Penyalahgunaan  senjata api tahun 2011 sebanyak 54 kasus dan tahun 2012 sebanyak 49 kasus atau mengalami penurunan sebanyak lima kasus.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul yang juga hadir dalam upacara pembukaan menambahkan, meskipun bersifat internal untuk lingkungan TNI, petugas juga membantu kepolisian dalam tugas-tugas rutin.

"Bisa saja di lapangan kita menemukan kejahatan pidana yang dilakukan non anggota. Itu akan kita koordinasikan dengan teman-teman di Polri," katanya. Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Bayuseno juga hadir dalam acara yang berlangsung sejak jam 9 pagi itu. (rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko Kesra Sambangi Korban Banjir

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler