Menurut mantan Aspam Kasad tersebut, posisi Indonesia sangat strategis di antara dua benua dan dua samudra. Dalam posisi Indonesia yang strategis itu, Indonesia dapat memainkan peran lebih besar di dunia internasional, dan karenanya sudah seharusnya kalau Jakarta sebagai Ibu Kota Negara mampu menunjukkan wajahnya sebagai kota yang pantas dibanggakan.
“Sebagai Ketua PB Forki, saya sering keluar negeri, dan selalu saya amati, kondisi kota besar di dunia jauh lebih nyaman, jangan bandingkan dengan Jakarta,” ujar Bang Adji, sapaan Hendardji Soepandji dalam diskusi dan soft launching PedomanNews bersama Fadjroel Rahman di kawasan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan.
Dalam situasi krisis ekonomi dunia yang melanda sejumlah negara di Eropa saat ini, posisi Indonesia dengan sumber daya alamnya bakal semakin menjadi sorotan dunia. Seperti Kota Beijing China yang dahulu dikenal kotor, saat ini bisa bersih dan tertib. Apa yang dilakukan pemerintah Beijing patut dicontoh oleh Jakarta untuk menyelesaikan sejumlah persoalan perkotaan. “Beijing kini jadi kota modern yang dipuji dunia, Presiden Amerika saja memuji saat Olimpiade di Beijing,” tambah Hendardji.
Jakarta harus menjadi kota cyber city yang berbasis teknologi misalnya untuk mengontrol jumlah kendaraan dan arus lalu lintas. Pembatasan kendaraan di Beijing yang menerapkan sistem plat nomor genap ganjil dipantau melalui alat teknologi sehingga memudahkan pihak kepolisian. Jika nomornya tidak sama, alarm akan berbunyi dan polisi akan bisa mengetahui dan menangkap mobil yang melanggar tersebut. Selain itu, Jakarta juga perlu mencontoh Sao Paolo dalam mengelola sampah. Sampah di Sao Paolo 15 ribu ton per hari namun kondisi kotanya bersih. Jumlah sampah Sao Paolo dua kali lipat Jakarta, namun kebersihan Jakarta sangat berbeda dengan Sao Paolo.
“Warga Jakarta mau buang sampah bingung karena tempat sampahnya gak ada,“ ungkapnya.
Seharusnya tempat sampah harus disediakan sampai tingkat RT dan Pengolahan Sampah harus dibangun di setiap kelurahan. Pengolahan sampah di Jakarta sangat berkaitan dengan kebersihan kota. “Prioritas utama saya kalau terpilih jadi gubernur adalah kebersihan kota,” tegasnya.
Tempat sampah di Jakarta saat ini masih kurang proporsial jumlahnya, dan pengolahan sampah lambat sehingga sampah menumpuk dan mengotori kota. (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Alie Setuju Sistem Tertutup
Redaktur : Tim Redaksi