JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui bahwa pihaknya tidak siap menghadapi jebolnya tanggul di Banjir Kanal Barat (BKB). Akibatnya, penanganan tidak bisa langsung dilakukan.
Bahkan gubernur yang biasa disapa Jokowi itu mengaku sempat kesulitan mencari material untuk memperbaiki waduk yang jebol. "Hari pertama kita kesulitan mencari batu pasir, butuh setengah hari, walaupun bagus tapi saya maunya saat itu juga ada," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/1).
Menurut Jokowi, Pemprov DKI selama ini tidak memiliki data mengenai ketersediaan material. Pemprov DKI juga tidak memiliki data pihak yang bisa dihubungi untuk mendapatkan material tersebut. Karena itu Jokowi meminta Asisten Pembangunan Pemprov DKI agar segera melakukan pendataan terperinci mengenai hal ini.
"Pompa dan alat berat juga begitu, kita harus tahu siapa yang pegang. Kita punya berapa, bisa pinjam kemana, jadi tinggal telpon datang, telpon datang," ujarnya.
Jokowi meminta para jajarannya untuk lebih sigap dalam menghadapi banjir. Perencanaan untuk menghadapi situasi darurat harus dibuat secara terperinci. "Harus ada persiapan skenario-skenario, jadi tahu kalau terjadi seperti ini harus begini kalau terjadi seperti itu begitu," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Rusak Telan Korban, Pejabat Terancam Dipidana
Redaktur : Tim Redaksi