Hingga kemarin (16/9) DKI berkuasa di puncak klasemen dengan 66 emas, 70 perak, serta 74 perunggu. Disusul Jabar yang mengoleksi 63 emas, 50 perak, dan 69 perunggu. Sementara itu, Jatim menyabet 61emas, 59 perak, serta 54 perunggu. Dengan sisa 162 emas, perebutan gelar juara umum masih akan sengit.
DKI berpotensi terus menebalkan pundi-pundi emas dari cabor catur, golf, bisbol, senam, dan ski air. Di sisi lain, Jabar masih punya tambang emas di cabang balap sepeda dan judo. Sementara itu, Jatim bakal berkonsentrasi di beberapa cabor utama. Salah satunya tenis meja, yang pada PON empat tahun lalu disapu bersih Jatim.
Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror masih yakin dengan peluang untuk menjadi juara umum. "Feeling saya, kami masih sangat mungkin bisa meraih juara umum," katanya kemarin.
Abror mengatakan, persaingan kali ini sangat ketat. Berbeda dengan ketika Jatim menjuarai PON 2008 di Kaltim. Ketika itu gelar juara umum sudah bisa diketahui 2"3 hari sebelum event berakhir. Pada PON 2008, Jatim mengumpulkan 139 emas, 113 perak, dan 111 perunggu. Posisi kedua dihuni DKI dengan 119 emas, 117 perak, serta 122 perunggu.
Di PON 2012, Jakarta menargetkan 157 emas. Sedangkan Jabar dan Jatim masing-masing mematok target 117 dan 133 medali emas. "Kami sudah melatih para atlet selama empat tahun untuk bisa menjadi juara umum PON 2012," ucap Winny Erwindia, ketua KONI DKI Jakarta. (ru/ovi/ren/c9/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ronaldo Mandul, Madrid Tumbang di Kandang Sevilla
Redaktur : Tim Redaksi