JAKARTA--Kuasa hukum Susno Duadji, Frederich Yunadi menyatakan bahwa kejaksaan tidak membawa surat perintah penangkapan maupun surat penahanan saat akan melakukan eksekusi pada kliennya di Bandung, Kamis (24/4) pekan lalu. Oleh karena itulah, pihaknya tidak mengizinkan jaksa membawa Susno.
"Kami mau prosedurnya jelas. Saya minta surat perintahnya, jaksanya bilang enggak perlu surat, datang atas nama negara. Mana bisa seperti itu, namanya prosedur harus jelas. Jadi ini kami bukan lakukan perlawanan," ujar Frederich di Jakarta, Kamis (2/5).
Frederich menyatakan saat akan dieksekusi, Susno sedang bersiap-siap pergi main golf. Ia mengaku kliennya sangat kaget ketika tiba-tiba datang sekitar 90 orang yang mengaku dari kejaksaan. Merasa prosedur tidak jelas, pihaknya bersama Susno akhirnya menolak dieksekusi saat itu.
"Datang masuk hingga ke pekarangan rumah orang, tapi tidak membawa surat apapun, sampai bilang mau dobrak pintunya segala. Kok begitu prosedurnya," kata Frederich.
Setelah adanya negosiasi saat itu, kata Frederich, kejaksaan menyatakan akan menjadwalkan kembali eksekusi pada Susno. Namun, ia tidak mengetahui kapan eksekusi itu akan dilakukan. Frederich juga mengaku tak tahu keberadaan Susno saat ini.
"Saya hanya mengatakan kepada dia waktu itu, ini harus dicarikan jalan keluar penyelesaian. Tapi pada saat ini saya tidak bisa melakukan komunikasi lagi," pungkas Frederich. (flo/jpnn)
"Kami mau prosedurnya jelas. Saya minta surat perintahnya, jaksanya bilang enggak perlu surat, datang atas nama negara. Mana bisa seperti itu, namanya prosedur harus jelas. Jadi ini kami bukan lakukan perlawanan," ujar Frederich di Jakarta, Kamis (2/5).
Frederich menyatakan saat akan dieksekusi, Susno sedang bersiap-siap pergi main golf. Ia mengaku kliennya sangat kaget ketika tiba-tiba datang sekitar 90 orang yang mengaku dari kejaksaan. Merasa prosedur tidak jelas, pihaknya bersama Susno akhirnya menolak dieksekusi saat itu.
"Datang masuk hingga ke pekarangan rumah orang, tapi tidak membawa surat apapun, sampai bilang mau dobrak pintunya segala. Kok begitu prosedurnya," kata Frederich.
Setelah adanya negosiasi saat itu, kata Frederich, kejaksaan menyatakan akan menjadwalkan kembali eksekusi pada Susno. Namun, ia tidak mengetahui kapan eksekusi itu akan dilakukan. Frederich juga mengaku tak tahu keberadaan Susno saat ini.
"Saya hanya mengatakan kepada dia waktu itu, ini harus dicarikan jalan keluar penyelesaian. Tapi pada saat ini saya tidak bisa melakukan komunikasi lagi," pungkas Frederich. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ani, Istri Ketujuh Eyang Subur Polisikan Ayah Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi