JACKSONVILLE - Kejaksaan di negara Bagian Florida, Amerika Serikat Rabu (11/4) kemarin menjatuhkan dakwaan pembunuhan tingkat dua kepada George Zimmerman, seorang petugas keamanan lingkungan yang menembak mati seorang warga kulit hitam berusia 17 tahun di kota Sanford. Keputusan itu diambil setelah melalui kontroversi berkepanjangan selama berminggu-minggu.
Sejak penembakan terhadap Trayvon Martin yang terjadi tanggal 26 Februari lalu itu, kota kecil yang berada 400 kilometer sebelah utara Miami tersebut terus menerus dibanjiri gelombang pengunjuk rasa dan aksi simpati untuk keluarga korban. Ribuan demonstran dilaporkan telah berdemo di sedikitnya 10 kota di AS untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas kejadian tersebut.
“Hari ini kami telah mengeluarkan keputusan untuk mendakwa George Zimmerman dengan upaya pembunuhan tingkat dua," kata jaksa penuntut umum, negara bagian Florida, Angela Corey dalam suatu konferensi pers. Dalam sistem hukum AS, pembunuhan tingkat dua berarti tindak kekerasan yang hanya didasari niat untuk menyakiti secara fisik tanpa adanya keinginan untuk menghilangkan nyawa seseorang.
Corey yang telah menugaskan jaksa penuntut khusus untuk menangani kasus ini, mengakui bahwa kantornya telah mendapatkan banyak tekanan dari publik. Meski demikian, dia membantah keputusan untuk menangkap dan mendakwa Zimmerman diambil semata-mata karena tekanan masyarakat. “Kami merencanakan penuntutan berdasarkan fakta yang ada dan sesuai koridor hukum di negara bagian Florida,” ucapnya.
Zimmerman adalah warga keturunan Amerika Latin. Saat berpatroli di sebuah pemukiman elit si Sanford, Zimmerman menembak Martin yang berkulit hitam.
Zimmerman menembak karena melihat Martin memperlihatkan tindak-tanduk yang mencurigakan. Sebelumnya Zimmerman tidak langsung ditahan karena hukum di Florida memperbolehkan seseorang menggunakan kekerasan atau senjata asalkan untuk membela keselamatan diri sendiri.
Para pendukung Zimmerman menyatakan, pria tersebut melakukan penembakan sebagai upaya bela diri karena Martin menyerang terlebih dahulu. Martin tersebut disebut-sebut mematahkan hidung Zimmerman dan membenturkan kepala pria tersebut ke trotoar. Di sisi lain, keluarga Martin mengatakan bahwa remaja tersebut dicurigai dengan anggapan yang tidak-tidak dan akhirnya dibunuh hanya karena berkulit hitam.(afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jong-Un jadi Pemimpin Tertinggi Militer Korut
Redaktur : Tim Redaksi