SEOUL - Penguasa baru Korea Utara Kim Jong-Un, Rabu (11/4) kemarin ditasbihkan sebagai komandan tertinggi militer di negara komunis tersebut. Hal ini dilakukan saat negara tersebut sedang bersiap-siap meluncurkan roket yang mendapat tentangan gencar dari dunia internasional.
Kamis (12/4), kantor berita resmi pemerintah KCNA melaporkan bahwa Jong-Un telah ditunjuk mengepalai Komisi Militer Pusat oleh Partai Pekerja Korea yang berkuasa di negara tersebut. Pada hari yang sama, partai tersebut juga mengangkat Jong-Un sebagai ‘Sekretaris Utama’ mereka, suatu posisi yang baru kali ini ada.
Ayah Jong-Un yang meninggal bulan Desember tahun lalu, Kim Jong-Il, kemarin juga dinobatkan sebagai ‘Sekretaris Jenderal Abadi’ partai tersebut. Gelar-baru yang diberikan kepada Jong-Un semakin meningkatkan otoritas pria berusia 27 tahun tersebut di negara yang bermusuhan dengan tetangganya, Korea Selatan.
“Suksesi kekuasaan dari pemimpin terdahulu kepada Kim Jong-Un kini lengkap sudah,” ungkap professor Yang Moo-Jin dari Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Korsel mengatakan kepada situs berita AFP.
Korut saat ini sedang tahun merayakan peringatan hari kelahiran ke-100 bagi mendiang presiden sekaligus pendiri negara tersebut, Kim Il Sung -kakek dari Jong-Un- yang jatuh tanggal pada 15 April mendatang. Sebagai bentuk perayaan, Korut sedang bersiap meluncurkan roket yang akan membawa satelit komunikasi mereka ke orbit akhir minggu ini.
Meski demikian, Amerika Serikat dan beberapa negara sekutunya mengecam rencana tersebut. AS dan sekutunya menuduh Korut memakai alasan penelitian ilmiah untuk menyembunyikan niatan sebenarnya, yaitu menguji coba rudal balistik.(afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Lalai, Kepala Polisi Korsel Mundur
Redaktur : Tim Redaksi