jpnn.com, SURABAYA - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) agresif menggarap pembangunan di luar Pulau Jawa.
Terutama, Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi. Mayoritas proyek yang digarap adalah jalan dan jembatan.
BACA JUGA: Batam Bebas Jalan Rusak 2025
Plt Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad mengatakan, Sumatera mendominasi 52 persen pembiayaan.
BACA JUGA: Penurunan Harga Tiket Pesawat Belum Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
BACA JUGA: Kemendes PDTT Buka Aksebilitas Masyarakat dengan Bangun Jalan
Sementara itu, Sulawesi menyusul pada peringkat kedua dengan dominasi 25 persen.
”Paling banyak untuk membangun jalan dan jembatan. Kontribusinya 60 persen,” katanya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Mervin: Pemerintah Harus Gencar Membangun Daerah yang Terisolasi
Di Bali dan Nusa Tenggara, kinerja pembiayaan SMI berkisar sepuluh persen.
Sementara itu, di Jawa hanya sekitar dua persen. Hal tersebut disebabkan struktur APBD di Jawa lebih sehat.
”Pendapatan asli daerahnya tinggi,” kata Edwin.
Dia menambahkan, pembiayaan daerah SMI merupakan fitur khusus yang bertujuan membantu akselerasi pembangunan. Syarat utamanya adalah komitmen kepala daerah.
Sementara itu, total nilai pembiayaan SMI pada proyek RPJMN, prioritas, dan strategis nasional sampai dengan Juni mencapai Rp 247,2 triliun. Total nilai komitmennya sebesar Rp 45,9 triliun.
”Manfaat sosial ekonomi dari proyek yang telah dibiayai SMI cukup besar,” tegas Edwin.
Sejauh ini SMI telah menyediakan akses penerangan bagi 3,3 juta rumah, akses air bersih bagi 8,1 juta jiwa, jaringan gas alam untuk 21 ribu rumah, dan fasilitas kesehatan bagi 720 pasien baru per tahun. (car/c25/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Anggarkan Rp 21 Miliar untuk Perbaiki Jalan Jambi-Tembesi
Redaktur : Tim Redaksi