KENDARI - Infrastruktur jalan sampai saat ini masih menjadi keluhan warga. Selain jalan kota dan provinsi, beberapa titik yang berstatus jalan nasional juga terlihat rusak hingga mengganggu aktifitas pengguna jalan. Kadis PU Sultra Dody Djalante mengatakan, untuk perbaikan jalan nasional pemerintah pusat menargetkan 2015 rampung hingga 94 persen.
Menurut Dody, saat ini pembangunan infrastruktur jalan tersebut sedang digenjot. Dengan program itu, sedikit banyak sudah membantu pemerintah daerah dalam perbaikan infrastruktur jalan, karena rata-rata jalan dimaksud berada di wilayah kabupaten/kota.
"Perbaikan jalan nasional di perbatasan Sulteng-Konawe Utara sekitar 50 km itu tentu memberi manfaat positif bagi pengguna jalan. Sisi lain, pembangunan yang menghabiskan anggaran Rp 208 miliar itu rencananya akan dilaksanakan dengan kontrak multiyear, termasuk jalan poros Ranomeeto-Bandara Haluoleo," terangnya.
Dody mengakui, akhir-akhir ini perbaikan infrastruktur jalan di Sultra sedikit terhambat. Hal itu disebabkan, pasokan aspal yang datang terlambat. Selain mengganggu proses pembangunan jalan, juga menghambat pembangunan ruas-ruas jalan yang dikerjakan pemprov. "Untuk jalan nasional, aspalnya sebenarnya sudah siap, hanya masih terkendala dengan persoalan distribusinya," katanya.
Pengangkutan bahan baku menjadi masalah serius dalam proses pembangunan di Sultra, termasuk untuk jenis semen. Pihak swasta yang sedang melakukan pembangunan sangat merasakan dampaknya, termasuk rumah tinggal yang dibangun masyarakat, banyak terkendala karena stok semen terbatas. "Untuk pemprov, kelangkaan semen tidak berpengaruh karena tidak terlalu banyak pembangunan gedung baru. Kecuali pihak swasta yang memang sedang menggenjot pendirian bangunan di Kota Kendari," katanya. (fya)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Imlek, Warga Tionghoa di Timika Gelar Safari
Redaktur : Tim Redaksi