Jalan Negara Telan Dana Rp538 Miliar

Kamis, 28 Maret 2013 – 04:05 WIB
PONTIANAK - Keraguan masyarakat Kalbar terhadap kerusakan jalan negara yang menghubungkan Tayan - Sosok - Sanggau akan terobati. Dinas Pekerjaan Umum Kalbar memastikan anggaran pengerjaan jalan negara ini sudah diproses.

”Bahkan sudah masuk proses tender. Tengah berjalan. Kan sudah dijelaskan Pak Gubernur kemarin,” kata Jakius Sinyor, kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalbar, Rabu (27/3) di Pontianak.

Menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir karena penawaran pengerjaan dari pihak pelaksana sudah masuk. Begitu juga anggaran dari Asian Development Bank (ADB).

”Tinggal pengawasan saja. Panitia lelangnya sudah bekerja. Mungkin awal Juli sudah mulai pengerjaan,” ujarnya.

Proyek pengerjaan jalan negara ini diperkirakan mencapai 78 kilometer. Pengerjaannya akan dimulai dari Tayan sampai ke batas kota Sanggau. Target pelaksanaan pengerjaannya memakan waktu sedikitnya dua tahun anggaran.

“Sifatnya multiyears. Apalagi dana dipakai mencapai Rp538 miliar. Tidak mungkin dengan dana segitu menghabiskan satu tahun anggaran,” kata dia.

Jakius menuturkan, pengerjaan jalan negara sudah direncanakan sejak awal. Namun, waktu itu ada penghitungan ulang. Pertama dana dipakai dari ADB direncanakan memakan dana Rp338 miliar. Namun setelah dihitung kembali dana dibutuhkan mencapai  Rp538 miliar.

Karena sudah perubahan, lanjutnya, awal Juli akan dimulai pengerjaan perbaikan jalan negara ini. “Yang pasti, jalan tersebut seperti janji kepala daerah akan dikerjakan. Tidak dilupakan seperti banyak kritik,” tuturnya.

Kata Jakius, sebelum dikerjakan sementara perbaikan fungsional tetap dilakukan. Lobang-lobang besar dan parah dilakukan penambalan. Ia meminta supaya mobil angkutan tidak lewat melebihi kapasitas barang bawaannya.

”Harapan kami, jangan sampai mobil yang berat-beratlah lewatlah. Sebab, dengan kondisi jalan negara seperti begini, menambah berat kerusakannya. Apalagi kalau sudah dalam keadaan kondisi jalan di tengah cuaca hujan,” terang Jakius.

Pengerjaan jalan ini akan dilebarkan dari sembilan meter menjadi 14 meter. Sebab, perhitungannya sudah merupakan jalan nasional. “Jadi prosesnya pelan-pelan dan pasti sesuai harapan,” tutur dia.

Jakius ingin menjelaskan tidak ada pernyataan dana ADB untuk jalan negara ini dipindahkan ke Papua. Ia sudah menghadap ke Menteri Pekerjaan Umum meminta penjelasan. Makanya ia meminta masyarakat bersabar dulu. ”Kami minta warga tenanglah,” tuturnya.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (Gafeksi/Alfi) Kalbar Retno Pramudya mengungkapkan, berencana menghentikan pasokan kebutuhan pokok jika tahun 2013 ini, perbaikan jalan negara itu tidak ada kejelasan. ”Kondisi sekarang ruas jalan Tayan-Sanggau membuat biaya ekonomi tinggi,” katanya.

Ia menuturkan, kerusakan jalan negara ini sangat dirasakan pengusaha angkutan yang berpusat di Pontianak. Sebab, pemicu biaya transportasi mahal, juga berimbas terhadap biaya angkutan barang kebutuhan pokok.

Bahkan beberapa pengusaha sekarang sudah sedikit yang mau mengangkut barang melewati jalan negara ini. “Mereka merasa biaya perawatan dan perbaikan justru menjadi mahal,” ujarnya. (den)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Korban Longsor Cililin Belum Bisa Dievakuasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler