Jalan Raya Serpong Rusak Lagi

Senin, 30 April 2012 – 12:01 WIB

TANGERANG - Kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terutama yang membidangi infrastruktur sangat lemah. Buktinya, walau memiliki anggaran miliar tapi perbaikan berbagai jalan yang menjadi kewajibannya tidak pernah dilakukan serius.

Walau telah diprotes warga berkali-kali tapi perbaikan jalan yang dilakukan setengah hati dan asal jadi. Contohnya, Jalan Raya Serpong, Kota Tangsel. 

Jalan yang jadi penghubung Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang serta Kota Tangerang itu kembali dipenuhi lubang. Padahal perbaikan baru dilakukan tidak lebih dari dua bulan lalu.

Lubang-lubang kembali menganga dan kembali dikeluhkan pengguna jalan. Sebut saja Chaerudin, pengguna kendaraan B 2069 TS yang mengaku dirugikan dengan kerusakan jalan tersebut.

Kerugian yang dirasakannya, selain berdampak pada kemacetan, keselamatan dan tentu saja ketahanan onderdil kendaraannya yang berkurang akibat kerusakan jalan yang dilaluinya tiap hari.

"Kalau mobil dinas pemerintah daerah sih rusak ada dana APBD yang mengganti. Kalau mobil saya rusak, memangnya Pemprov Banten mau ganti?" cetusnya.

Dia juga meminta keseriusan Pemprov  Banten melakukan perbaikan. "Apalagi kami bayar pajak. Kemana dana perbaikan jalan itu," ujar lelaki berkacamata ini.

Pantauan INDOPOS, tebaran lubang-lubang menganga di sepanjang jalan yang berdiri belasan perumahan mewah itu berkedalaman antara 10 cm-30 cm dengan lebar bervariatif. Dengan lokasi mulai dari sisi jalan hingga tengah jalan. Kondisi ini terkadang menyebabkan pengendara harus mengerem mendadak laju kendaraan dan mengakibatkan terjadinya insiden tabrakan.

"Kalau lubang dipinggir sih tidak terlalu masalah. Terkadang lubangnya di tengah-tengah jalan. Jadi harus mengerem mendadak. Ini sangat berbahaya dan menyebar maut bagi masyarakat. Apalagi 2 bulan lalu jalan ini baru ditambal kok rusak lagi yah," kata Chaerudin juga dengan nada kesal.

Lubang-lubang jalan itu diantaranya terpusat di depan Markas Arhanud Serpong. Tidak itu saja, didepan Villa Melati Mas kerusakan jalan sangat terlihat.

Bekas tambalan jalan yang terletak di depan Toko Akon yang berhadap-hadapan dengan Celcius Cafe pun hancur dan kembali berlubang. Belum lagi lubang-lubang yang juga kembali tampak di bundaran menuju Perumahan Alam Sutera, Serpong.  Ternyata soal kondisi buruknya jalan milik Provinsi Banten yang ada di wilayah Tangsel pun mendapat penilaian minus dari beberapa pejabat daerah lain yang pernah melintasi Kota Tangsel.

Sebut saja, Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo bersama rombongan anggota komisi VII DPR RI saat uji emisi mobil Esemka Februari lalu. Menurutnya, beberapa ruas jalan menuju kompleks Puspiptek memprihatinkan. Seperti Jalan Raya Serpong dan Jalan Raya Puspiptek.

"Saya tidak melihat drainase untuk air yang mengalir sepanjang jalan yang saya lintasi dengan mobil Esemka ini. Drainase hanya terlihat saat memasuki pintu masuk Puspitek," katanya saat itu. 
    
Masukan diberikan pria berkumis ini agar Pemerintah Kota Tangsel melakukan koordinasi kordinasi dengan Pemprov Banten guna membuat drainase yang baik. Karena infrastruktur jalan harus ditopang drainase yang juga baik. "Saya ingin menyampaikan kepada sahabat saya, Rano Karno yang merupakan Wakil Gubenur Banten, agar drainase di Jalan Raya Serpong diperhatikan. Drainase lancar maka jalan pun tahan lama," tegasnya.

Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Sutadi menerangkan pihaknya akan secepatnya melakukan perbaikan. Khusus Jalan Raya Serpong, perbaikan sementara untuk menutup lubang-lubang akan dilakukan karena itu kebutuhan rutinitas.
 
"Kalau ada lubang yang kita tutup lagi. Pemeliharaan tidak ada nilai konstruksinya. Jadi bisa langsung diperbaiki karena ada dana khusus perbaikan yang tersedia," katanya saat dihubungi INDOPOS.

Tidak itu saja, Sutadi pun mengklaim ada spot anggaran Rp 9 miliar dalam APBD Provinsi Banten 2012 untuk peningkatan Jalan Raya Serpong. Keluhan soal buruknya kualitas jalan Provinsi Banten, tidak hanya datang dari warga pengguna Jalan Raya Serpong, Kota Tangsel tapi juga dari di Kabupaten Tangerang. Bupati Tangerang H Ismet Iskandar mengeluhkan buruknya pemeliharaan Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang sudah diserahkan ke Provinsi Banten. Karena itu dia meminta agar Provinsi Banten memperhatikan kondisi kerusakan JLS.

Di JLS sendiri kerusakan pun sudah mulai tampak di perempatan pabrik LG dan juga beberapa badan jalan lainnya. "Saya harap Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten memperhatikan kerusakan di Jalan Lingkar Selatan. Itu merupakan akses warga dan berbagai barang ke kawasan industri di Kabupaten Tangerang," terangnya. (kin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MRT Bakal Angkut 400 Ribu Penumpang per Hari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler