Ukraina memang tidak mengalahkan Inggris di Stadion Wembley kemarin. Tapi, Yellow Blues -sebutan Ukraina - nyaris melakukannya seandainya Frank Lampard tidak sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-87. Gol Lampard membuat skor akhir menjadi 1-1 setelah Yevhen Konoplyanka memberi keunggulan tim tamu pada menit ke-38.
Seri di kandang sendiri jelas kerugian bagi Inggris. Perjuangan Three Lions - sebutan Inggris - untuk finis sebagai juara grup H dan lolos ke putaran final Piala Dunia semakin terjal. Itu karena selain Ukraina, masih ada Montenegro dan Polandia yang kini memiliki angka sama dengan Inggris (4 angka).
"Ini hasil yang mengecewakan. Kami seharusnya bisa meraih tiga angka karena saya tidak yakin penampilan kami buruk," kata pelatih Inggris Roy Hodgson seperti dilansir Sky Sports.
Kapten Inggris Steven Gerrard malah dobel kecewa. Gerrard harus diusir keluar lapangan hanya semenit setelah gol Lampard. Itu setelah dia menerima kartu kuning kedua gara-gara menekling gelandang Ukraina Denys Garmash dari belakang.
Itu sekaligus kartu merah pertama Gerrard setelah 98 kali membela Three Lions. Skipper Liverpool itu tercatat sebagai pemain kedua Inggris yang diusir di Wembley setelah Paul Scholes dalam uji coba kontra Swedia pada 1999. Juga kapten Three Lions pertama yang jadi korban kartu merah sejak David Beckham tujuh tahun silam.
Kartu merah Gerrard membuat kubu Inggris mempertanyakan kepemimpinan wasit Cuneyt Cakir. Wasit asal Turki itu total menghadiahi Inggris lima kartu kuning dan satu kartu merah. Belum lagi gol Jermain Defoe yang dianulir di babak pertama.
Seiring kartu merah kemarin, Gerrard berarti absen saat Inggris menghadapi San Marino dalam laga kualifikasi berikutnya di Wembley (12/10). Bek kanan Glen Johnson juga absen karena akumulasi kartu. Tapi, Gerrard meyakini Three Lions akan baik-baik saja tanpa dirinya.
"Saya yakin teman-teman bisa menjalankan tugas tanpa saya. Lagipula, saya sudah akan kembali melawan Polandia (16/10, Red)," jelas Gerrard.
Hasil seri yang dicatat Inggris tidak dialami raksasa Eropa lainnya. Juara bertahan Spanyol, jawara dunia empat kali Italia, dan kampiun tiga kali Jerman sama-sama meraih kemenangan atas lawan-lawannya meski kurang meyakinkan.
"Kami beruntung mencetak gol cepat karena setelah itu lawan menempatkan sembilan pemain di kotak penalti," kata allenatore Italia Cesare Prandelli setelah kemenangan 2-0 atas Malta kepada Football Italia. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembok Venue Menembak Tertembus Peluru
Redaktur : Tim Redaksi