jpnn.com, JAKARTA - Musikus legendaris Iwan Fals menyoroti jalanan dan pasar-pasar yang kini mulai ramai di tengah pandemi virus corona atau covid-19.
Padahal, pemerintah sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus asal Wuhan, Tiongkok itu.
BACA JUGA: Menanggapi Pernyataan Jokowi, Iwan Fals Mengaku Sudah Empot-empotan
"Hidup berdamai dengan corona, jalanan dan pasar-pasar mulai ramai lagi," ungkap Iwan Fals lewat akun Twitter miliknya, Rabu (20/5).
Pelantun Aji Mumpung itu menilai masyarakat terlalu nekat sehingga jalanan dan pasar-pasar kembali ramai.
BACA JUGA: Komentar Iwan Fals Soal Warga Berumur di Bawah 45 Tahun yang Diizinkan Bekerja
Menurut Iwan Fals, kemungkinan warga keluar rumah demi memenuhi kebutuhan di saat Hari Raya IdulFitri.
"Nekat, mungkin dalam rangka menyambut Lebaran dan Hari Kebangkitan Nasional. Waduh," sambung Iwan Fals.
BACA JUGA: Lelang Keperawanan Rp 2 Miliar, Sarah Keihl Panen Cibiran
Sebelumnya, Iwan Fals juga sempat memberi komentar soal langkah pemerintah yang kini menyuarakan masyarakat agar berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan corona.
Ia mengaku tidak peduli dengan istilah berdamai atau berperang melawan virus corona atau covid-19. Menurutnya yang terpenting saat ini adalah pandemi di Indonesia segera berakhir.
"Terserahlah mau pakai istilah berdamai atau berperang dengan corona silakan saja, yang penting pandemi ini segera berakhir. Udah mpot-mpotan nih," bebernya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa masyarakat harus bisa berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan covid-19 supaya tetap produktif.
Alasan Jokowi menyusul pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut virus corona atau covid-19 tidak akan hilang meski kurva kasus positif menurun.
"Sekali lagi kita harus berdampingan hidup dengan covid. Sekali lagi yang penting masyarakat produktif dan aman dari covid," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (15/5).
Menurut Jokowi, hidup berdampingan dengan covid-19 bukan berarti menyerah melawan penyakit tersebut. Tetapi, perlawanan terhadap covid-19 dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan. (mg3/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Dedi Yondra, Djainab Natalia Saroh