jpnn.com, KUPANG - Seorang guru, Anaci Biaf (37) mengalami luka parah akibat kecelakaan saat mengendarai sepeda motor Honda Beat street nomor polisi DH 3859 KF.
Kecelakaan itu terjadi saat dia menabrak trotoar dan jatuh ke selokan di Jalan Gunung Fatuleu, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang pada Sabtu (5/2).
BACA JUGA: Polisi Ungkap Identitas Pembunuh Guru SD di Bandung, Bikin Kaget!
Saat itu Anaci juga membonceng Albert Alton Sendow (16), seorang pelajar yang tinggal di Perumahan Puti Santi F5, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Akibat kecelakaan lalu lintas itu, Anaci mengalami luka sobek di bagian dagu serta memar di bagian dada. Albert mengalami dislokasi pada kaki bagian kanan.
BACA JUGA: Kasus Guru Pukul Siswa di Surabaya Berakhir Damai, Begini Respons Eri CahyadiÂ
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan lalu lintas ini berawal dari pengendara sepeda motor bergerak dari arah Kelurahan Liliba menuju ke arah Kelurahan Merdeka, Kota Kupang.
Ketika tiba di Jalan Gunung Fatuleu, Kelurahan Merdeka Kota Kupang, pengendara sepeda motor honda beat kehilangan kendali dan menabrak trotoar sehingga terjatuh ke dalam selokan.
BACA JUGA: Indra Charismiadji: 25 Persen Guru PNS Suka Bolos, Ganti Saja dengan PPPK dari Honorer
Pengendara dan penumpang sepeda motor kemudian dilarikan ke RSUD Prof Dr W.Z Yohanes Kupang untuk mendapatkan perawatan medis.
Kasus ini juga sudah ditangani penyidik unit Laka Satuan Lantas Polres Kupang Kota melalui laporan polisi nomor LP/A/27/II/ 2022/SPKT SATLANTAS/Polres Kupang Kota.
"Dua orang masing-masing pengendara dan penumpang sepeda motor mengalami luka-luka," ujar Kasat Lantas Polres Kupang Kota, AKP Andri Aryansyah.
Menurut AKP Andri Aryansyah, dugaan sementara penyebab kecelakaan lalu lintas tersebut akibat pengendara sepeda motor kurang berhati-hati, padahal saat itu arus lalu lintas sedang sepi dan kondisi jalan menurun serta basah.
Polisi juga sudah mengamankan sepeda motor, sebagai barang bukti di kantor Sat lantas Polres Kupang Kota. Polisi belum bisa memeriksa para korban yang masih dirawat intensif. (mcr2/jpnn)
Redaktur : Natalia
Reporter : Meylinda Putri Yani Mukin