Jalani Kemoterapi, Chavez ke Kuba Lagi

Selasa, 19 Juli 2011 – 02:48 WIB

HAVANA - Rakyat Venezuela kembali ditinggalkan pemimpinnyaMinggu (17/7) lalu, Presiden Hugo Chavez kembali berada di Kuba untuk menjalani kemoterapi akibat tumor ganas yang dideritanya

BACA JUGA: Afghanistan Mulai Proses Transisi Kekuasan

Sebelumnya, tokoh 56 tahun itu juga berada di Havana, Kuba, untuk menjalani operasi pengangkatan tumor di bagian panggulnya tersebut.
 
Chavez disambut oleh Presiden Kuba Raul Castro dan Menteri Luar Negeri Bruno Rodriguez saat tiba pada Sabtu malam (16/7) waktu setempat
"Saat ini belum waktunya bagi saya untuk mendekati ajal (sekarat)

BACA JUGA: Menang Lotre Rp 2,2 T, Sembunyi ke Spanyol

Kinilah waktunya untuk bertahan hidup," ujar Chavez saat berada di Caracas, Venezuela, sebelum terbang ke Kuba

 
"Saya akan pergi selama beberapa hari

BACA JUGA: Sama-sama Rugi jika Terus Memburuk

Tetapi, saya tak akan berpamitan dan mengucapkan selamat tinggalSebab, saya akan kembali dengan kondisi yang lebih baik dan sehat," tambahnya.

Sesaat sebelum meninggalkan Istana Miraflores di ibu kota, Chavez juga sempat berbicara di TV"Saya harus katakan bahwa saya sangat optimistis (bakal sembuh)Saya tidak pernah mencintai hidup seperti saat ini," katanyaDia menyatakan, setelah operasi pengangkatan tumor di bagian panggul bulan lalu, tidak ada lagi sel kanker di tubuhnya

Ditemani putrinya, Rosa, Chavez menyalami hampir semua menteri kabinetnya yang mengantar di Bandara CaracasTidak diketahui berapa lama Chavez akan berada di Kuba.

Sebelumnya, pada Jumat lalu (15/7), Chavez meminta izin kepada parlemen Venezuela untuk pergi ke Kuba guna menjalani terapi lanjutan pascaoperasi tumor di Havana pada 20 Juni lalu"Saya akan pergi ke Havana untuk memulai tahap kedua dari pemulihan yang kompleks dan lamban ini," ujarnya di hadapan para wakil rakyat.

Meski parlemen Venezuela secara aklamasi menyetujui kepergiannya, yang diperkirakan memakan waktu lebih dari lima hari, pihak oposisi menyatakan bahwa menjalankan roda pemerintahan dari Kuba jelas tidak konstitusional.

"Saat presiden meninggalkan negara, wakil presidenlah yang harus menggantikan tugas-tugas eksekutifIni adalah tugas mereka," ujar anggota parlemen dari fraksi oposisi Hiram Gaviria"Keselamatan negara harus ditempatkan di atas kesehatan presidenKita harus seriusKami mendesak presiden agar tidak menjalankan tugasnya dari Havana," tambah tokoh oposisi lainnya, Carlos Berrizbeitia.

Menurut Chavez, dirinya telah mendelegasikan sebagian tugas kepada sejumlah menteriNamun, dengan tegas dia menolak permintaan oposisi agar menyerahkan tugasnya kepada Wapres Elias Jaua selama berada di HavanaDia mengatakan bahwa penyerahan kekuasaan kepada Wapres hanya akan dilakukan jika dirinya benar-benar "sudah tidak mampu" menjalankan tugas.

Chavez telah mengeluarkan dekret yang memberi Jaua dan Menteri Keuangan Jorge Giordani kekuasaan di bidang administratif dan  ekonomiChavez, yang berkuasa sejak 1999, sebenarnya dicalonkan kembali oleh partainya dalam Pilpres 2012 nantiDia akan bersaing guna berkuasa lagi untuk masa jabatan enam tahun berikutnya

Dengan kondisinya itu, tidak jelas apakah Chavez bakal maju lagiSabtu lalu (16/7) para pendukung Chavez menuding bahwa lawan-lawan politiknya siap melakukan kudeta(AFP/cak/c4/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AS-Pakistan, Tudingan Standar Ganda Ikut Memperkeruh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler