Jalin Sinergi dengan Berbagai Pihak, PT KBI Kembangkan Ekosistem Perdagangan Komoditas

Jumat, 16 Agustus 2024 – 03:02 WIB
PT Kliring Berjangka Indonesia. Foto dok KBI

jpnn.com, JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) yang merupakan anggota Holding BUMN Danareksa kian gencar mengembangkan Ekosistem Perdagangan Komoditas melalui sinergi dengan berbagai pihak.

Di antaranya dengan Pemerintah Pusat melalui Kementrian terkait, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan pelaku terkait untuk melakukan Transformasi pada sistem Perdagangan komoditas di berbagai daerah.

BACA JUGA: PT Kliring Berjangka Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 60,7 Miliar

Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto menuturkan sinergi dan transformasi ini dilakukan untuk menjawab tantangan Ketahanan Pangan yang dihadapi oleh Indonesia.

Tantangan ini terjadi karena dipengaruhi oleh faktor yang berkesinambungan, seperti produktivitas produksi pangan, kualitas, harga, dan kesejahteraan dari petani itu sendiri.

BACA JUGA: Asyik! Ada Diskon Fantastis dari Pegadaian

Sebagai contoh, pada pertengahan 2024 ini, beberapa daerah produsen komoditas yang termasuk dalam 11 Cadangan Pangan Pemerintah sedang panen raya.

Namun, mayoritas produsen menghadapi masalah penurunan harga karena melimpahnya pasokan saat panen.

BACA JUGA: Menko Luhut: Semen Hijau SIG Mengubah Industri Konstruksi dan Indonesia

“Seperti yang kita tahu, harga komoditas akan cenderung mengalami penurunan pada saat panen. Padahal jika petani dapat memanfaatkan Sistem Resi Gudang dan ekosistem yang mengelilinginya, petani dapat melakukan tunda jual sambil menunggu pergerakan harga dan mendapatkan pembiayaan untuk melakukan produksi komoditas selanjutnya," ujar Budi.

“Kami memiliki mimpi yang besar untuk perkembangan Ekosistem Perdagangan Komoditas ini, kami ingin membangun integrasi dari ketiga lini bisnis yang kami punya, yaitu SRG, PLK dan PBK. Komoditas yang sudah disimpan dalam gudang RG dapat diperjualbelikan dalam pasar lelang sehingga tercipta transparansi harga dan pada akhirnya menjadi price reference bagi bursa komoditas untuk digunakan sebagai acuan harga trading. Kami juga memproyeksikan pemanfaatan RG akan terus mengalami peningkatan dalam waktu mendatang," katanya.

Potensi besar komoditas yang belum dioptimalkan ini tentunya menjadi pekerjaan rumah, tidak hanya Pemerintah namun juga seluruh pihak dari pusat hingga daerah.

Sebagai salah satu kontribusi nyata dalam mendukung optimalisasi potensi komoditas, PT KBI terus melakukan sosialisasi dan edukasi, baik kepada instansi maupun masyarakat luas mengenai Sistem Resi Gudang dan keterkaitannya dengan Pasar Lelang Komoditas.

Bahkan, untuk mendukung fungsinya sebagai pusat registrasi, PT KBI memiliki aplikasi IS-Ware NextGen yang berbasis teknologi Smart Contract dan Block Chain untuk mempermudah petani dalam melakukan registrasi komoditasnya ke sistem resi gudang.

Dengan sistem registrasi yang dikelola oleh PT KBI, setiap RG yang terdaftar dijamin keamanannya, keasliannya, serta dapat diakses dengan mudah oleh para pelaku pasar.

Terkait pemanfaatan RG, Data PT KBI menyebutkan, pada Juli 2024 jumlah penerbitan RG mencapai 688, naik 154.8% secara yoy dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 270.

Jika dibandingkan dengan data 2023, Penerbitan RG naik sebesar 42%.

Dari sisi pembiayaan juga terdapat peningkatan sebesar 224% secara yoy, dari 339 Milliar pada Juli 2023 menjadi Rp 1.1 Triliun pada Juli 2024, dan secara keseluruhan naik sebesar 95%.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler