Jalinteng Macet Total

Rabu, 22 Agustus 2012 – 09:20 WIB
BANDARLAMPUNG – Penyempitan ruas jalan tepat pertigaan Tegineneng, Pesawaran, menuju Kota Metro dan Lampung Tengah berimbas pada H+1 arus balik. Antrean kendaraan mulai mengular.

Untuk keluar dari kemacetan, pemudik membutuhkan waktu 3–4 jam. Kondisi ini diperparah dengan sulitnya petugas kepolisian mengurai kemacetan yang hingga tadi malam belum juga tuntas.

’’Kita belum bisa melakukan sistem buka-tutup dengan kondisi seperti ini. Apalagi dari dua arah kepadatan pemudik terus mengalir,’’ kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih kepada Radar Lampung (Grup JPNN) kemarin.

Polwan cantik yang akrab disapa Sulis ini menambahkan, selain pemudik, tingginya volume kendaraan juga disebabkan banyak warga yang ingin merayakan Idul Fitri 1433 H dengan perjalanan ke tempat wisata bersama keluarga besar yang ada di Lampung. ’’Sehingga kemacetan juga terjadi dari Branti, Natar, Lampung Selatan, hingga daerah Bekri, Lamteng,’’ ungkapnya.

Pantauan Radar Lampung,  akibat kemacetan panjang itu, banyak kendaraan pribadi yang berebut jalan dan akibatnya lalu lintas semakin semrawut. Sementara polisi yang disiagakan untuk memperlancar arus lalu lintas belum bisa mengurai kemacetan.

Di bagian lain,  H+2 arus balik 2012 kembali menelan korban jiwa. Satu keluarga mengalami kecelakaan tunggal di jalan lintas barat Sumatera, tepatnya di jalan Simpangtanjar, Pekon Sukanegara, Ngambur, Lampung Barat. Kecelakaan yang menyebabkan satu korban meninggal dunia ini terjadi pukul 16.00 WIB kemarin.

Kasubbag Humas Polres Lambar AKP Zulkarnaen mewakili Kapolres AKBP Abdul Karim Tarigan mengatakan, pengemudi mobil Amir Rauf (43), warga Tanjungkarang Pusat (TkP), Bandarlampung, ketika itu yang membawa penumpang sebanyak 11 orang terdiri atas 3 orang dewasa dan 7 anak-anak hendak menuju Pungung, Pesisir Utara, Lambar.

Ketika berada di jalan Simpangtanjar yang lurus, pengemudi melihat anaknya muntah di kursi belakang. Ketika itu, ia refleks menoleh ke sang anak. Namun, ia kehilangan konsentrasi dan membuat kendaraan dinas Pemkab Pesawaran tipe Daihatsu Terios silver BE 49 R turun dari badan jalan. 

’’Ketika akan berusaha kembali meluruskan posisi mobil, mobil kemudian oleng dan terguling-guling dengan posisi akhir roda menghadap ke atas,’’ ucapnya.

Akibat kejadian itu, Yanti Amir (37), istri pengemudi, meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Puskesmas Ngambur. Setelah dimandikan, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Pekon Balam, Kecamatan Pesisir Utara. ’’Kini perkara ditangani Unit Laka Satlantas Lambar,’’ ujarnya.

Sedangkan beberapa korban luka-luka dalam kecelakaan itu, antara lain, Revia Leza (33), warga Waykandis, Bandarlampung, mengalami luka lecet di bibir dan tangan kiri; Robiasih (35), warga Telukbetung Selatan, mengalami luka memar di punggung; Ilham Sulaiman Amir (2) mengalami luka lecet dan memar di mata; Aura Fatimah Amir (3) mengalami luka lecet di hidung dan dahi; serta Fatir (4), anak dari Robiasih, mengalami luka lecet di kaki.

Kemudian M. Dafa (1,8), anak dari Revia; Salsabila Amir; Aulia Amir; dan M. Rafi Naufal Amir, semuanya tidak mengalami luka. ’’Semua korban luka mengalami shock akibat kejadian itu,’’ ungkapnya.  (yud/gyp/jpnn/c2/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI-Polisi Saling Serang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler