Jalur Layang Gantikan Underpass

Mulai Dibangun 2014, Pusat Ambil Alih Proyek Lintasan KA

Senin, 19 Agustus 2013 – 01:31 WIB

jpnn.com - JAKPUS - Rencana pembangunan underpass (jalur bawah tanah) di sejumlah titik jalan yang bersinggungan dengan jalur kereta api batal dilakukan. Langkah itu diputuskan menyusul rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) membangun elevated loopline (jalur layang melingkar) untuk perlintasan KA.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Provinsi DKI Manggas Rudy Siahaan, Minggu (18/8). Dia mengatakan, bersamaan dengan rencana pemprov membangun underpass di wilayah yang bersinggungan dengan jalur kereta, PT KAI berinisiatif untuk membangun jalur khusus di lokasi-lokasi tersebut. "Karena itu, pemprov tidak jadi membangun (underpass) dan hanya menyesuaikan dengan rencana pusat," jelas dia.

BACA JUGA: Anggota Ormas Ngamuk Tak Diberi THR

Menurut Rudy, rencana PT KAI itu menjadi keputusan resmi pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Jadi, pemprov menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah pusat untuk melanjutkan program yang dibiayai APBN tersebut. Lalu, anggaran yang disiapkan pemprov untuk pengerjaan proyek itu dialihkan pada program lain.

Proyek pembangunan jalur elevated KA itu, kata dia, ditujukan untuk mengurangi persilangan kereta dengan jalur kendaraan umum dalam kota atau persilangan sebidang. Hal ini sekaligus upaya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. "Ini dalam rangka mempercepat waktu tempuh serta peningkatan pelayanan masyarakat untuk jalur loopline (jalur melingkar)," ujar mantan deputi gubernur bidang transportasi tersebut.

BACA JUGA: Ancol Gelar Pesta Rakyat, Hadiah Ratusan Juta

Rudy menjelaskan bahwa rencana pembangunan jalur elevated di sejumlah titik mengikuti jalur elevated lain yang telah ada. Misalnya, jalur elevated Cikini dan Gambir. Termasuk jalur lintasan di kawasan industri maupun bisnis, seperti di Gunung Sahari dan Mangga Dua. "Semua dianggarkan oleh Bappenas," bebernya.

Dia menyebut proyek tersebut langsung ditangani PT KAI yang berkoordinasi dengan kementerian perhubungan. Lokasi-lokasi yang bersinggungan dan diajukan oleh pemprov ke PT KAI untuk dibuat elevated loopline adalah Jatinegara, Kramat, Senen, Kemayoran, Kampung Bandan, Kampung Duri, dan Tanah Abang. "Nanti (pembangunannya) dimulai 2014," terang dia.

BACA JUGA: Kelompok Penembak Polisi Diduga dari Jakarta

Tapi, lanjut Rudy, pihaknya masih belum mengetahui besar anggaran yang disiapkan oleh pemerintah pusat untuk proyek tersebut.

Menanggapi soal rencana pembangunan jalur rel KA elevated loopline, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan menyambut baik. Dia mengatakan bahwa pembangunan jalur elevated di titik persinggungan merupakan salah satu ciri modernitas pengelolaan transportasi. "Itu efektif kalau pakai elevated. Sebaiknya begitu," kata dia.

Menurut dia, Jakarta perlu mencontoh Manila. Semua jalur KA di ibu kota Filipina tersebut telah menggunakan elevated dan meninggalkan jalur rel permukaan tanah. Dibandingkan dengan underpass, jalur elevated lebih menguntungkan dari semua sisi.

Sebagai contoh, ujar dia, konstruksi fisik underpass jauh lebih rumit. Sebab, harus dilakukan pengeboran tanah untuk membuat jalur. Untuk proyek elevated, tinggal meninggikan pondasi tiang pemancang jalur. Biaya pembangunan underpass lebih mahal dibandingkan elevated. Sebab, butuh teknologi tambahan untuk mengebor tanah.

Tidak hanya itu, saat pembangunan, potensi kemacetan jauh lebih berat untuk proyek underpass. "(Jalur) elevated itu lebih maju dibandingkan underpass. Jalur elevated itu solusi untuk mengurai kemacetan," pungkasnya. (bad/hen/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Penembakan Polisi Teridentifikasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler