Jalur Subang-Selajambe Putus

Jumat, 27 Juni 2014 – 10:17 WIB

SELAJAMBE – Setelah diguyur hujan lebat semalaman, ruas jalan yang menghubungkan Kuningan-Selajambe, Kamis (26/6) sekitar pukul 01.00 dinihari longsor.

Akibatnya, batu-batu besar dan sejumlah material meluncur dari puncak bukit. Beruntung, saat kejadian tidak ada orang yang lewat.

Dari pantauan di lapangan, musibah tanah longsor terjadi di Blok Luluk, Desa Padahurip, Kecamatan Selajambe. Untuk menyingkirkan material tanah setinggi 2 meter yang menutup jalan hingga 12 meter itu, belasan warga menggunakan peralatan seadanya.

Batu-batu besar dan material lainnya tersebut menutup jalan penghubung dari Kuningan-Selajambe dan Subang. Tebalnya material longsor menyebabkan evakuasi material longsoran membutuhkan alat berat, bahkan diperkirakan memakan waktu berhari-hari.

Untuk sementara jalur tersebut hanya bisa dilalui oleh sepeda motor, akibat bukit yang longsor itu jalur transportasi putus total selama 10 jam. Warga dari tiga kecamatan yakni Selajambe, Subang, dan Cilebak yang akan ke Kuningan atau sebaliknya terpaksa memutar arah  ke Desa Gardu, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis.

Inisatif yang dilakukan warga ini cukup berhasil dimana kendaraan motor bisa lewat. Untuk roda empat belum bisa karena bantuan alat berat berupa beko yang didatangkan oleh pihak BPBD Kuningan baru datang jam 11.00.

“Saya terpaksa memutar arah lewat Panawangan Ciamis setelah mendapat informasi bahwa ada tanah longsor,” kata Iyan warga Desa Subang kepada Radar Cirebon (Grup JPNN) kemarin (26/6).

Dia berharap jalan bisa kembali normal pada saat pulang kerja. Pasalnya, ketika harus memutar arah bukan hanya jarak tempuh jauh, namun juga keamanan karena jalan alternatif yang harus dilewati cukup sepi terlebih malam hari.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mauludin SE mengatakan, inisiatif mendatangkan beko agar  kendaraan bisa secepatnya melintas, karena longsoran tanah yang menutupi jalan akan sulit kalau menggunakan peralatan manual.

“Kami secepatnya akan mengevakuasi material tanah longsor, sehingga bisa kembali dilalui oleh warga, karena bagi warga jalan ini merupakan askes utama. Tanah longsor ini sendiri diakibatkan karena wilayah in duguyur hujan sejak sorekarena,” jelas Agus.

Mengenai hujan yang kembali turun, Agus berharap warga untuk lebih waspada terutama di daerah yang rawan longsor. Dengan meningkatkan ke waspadaan bisa meminimalisasi risiko.

Sementara itu, dari informasi terakhir, setelah dilakukan pengerukan jalan bisa dilewati mulai jam 15.00. Dengan cuaca yang terus hujan diharpakan tidak ada longsor susulan.

“Tadi sejak pukul 03.00 sudah bisa dilewati. Dengan menggunakan beko pengerukan tanah bisa berjalan cepat,” tandas Sofyan, staf BPBD Kuningan.

Kejadian longsor yang tidak memakan korban ini menjadi perhatian warga termasuk orang nomor satu di Kuningan, Hj Utje Ch Hamid Suganda. Bupati menyempatkan untuk melihat lokasi yang terkena longsoran. (ale)

BACA JUGA: Bos Cipaganti Terancam Pasal Berlapis

BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU Pemekaran Ditarget Kelar September


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler