Jalur Sumbar-Riau Padat Merayap

Selasa, 01 Januari 2013 – 09:05 WIB
LIMAPULUHKOTA--Arus lalu-lintas penghubung Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau di kawasan Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumbar, terpantau padat merayap. Di Padang, Himpunan Bersatu Teguh (HBT) menghelat karnaval sipasan jelang pertukaran tahun.

Kepadataan kendaraan di jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera itu, sudah terlihat sejak Sabtu (30/12), dan memasuki puncaknya pada Minggu (31/12) sore.

Khusus Sabtu sore, arus lalu-lintas di Kelok Sembilan, benar-benar membeludak. Saat itu, ribuan kendaraan dari arah Sumbar maupun Riau, terjebak dalam antrean panjang selama berjam-jam.

Antrean terjadi karena pengemudi harus bergantian melewati fly over (jembatan layang) Kelok Sembilan yang belum tuntas pengerjaannya. Sementara, jalan lama yang berada di bagian bawah, tidak bisa dilewati kendaraan, karena adanya beberapa longsoran kecil.

"Tadi sore, arus lalu-lintas di Kelok Sembilan  padat merayap. Saya yang menumpang bus dari Pekanbaru, terjebak antrean panjang, selama hampir 2 jam," kata Anto, 18, remaja asal Tanjuanggadang, Koto Nan Ompek, Payakumbuh yang biasanya merantau di Pekanbaru, Riau kepada Padang Ekspres (Grup JPNN).

Taufik Bambang, mantan reporter Kantor Berita 68H Jakarta yang kini bertugas sebagai pengajar di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Riau mengutarakan hal serupa. "Saya bersama keluarga, berniat menyambut tahun baru 2013 di Sumbar. Saat sampai di Kelok Sembilan, arus lalu-lintas ternyata padat merayap," kata Taufik Bambang.

Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota AKP Agustober kepada Padang Ekspres mengakui, pada Sabtu sore, arus lalu lintas di Kelok Sembilan memang sangat padat, sehingga membuat pihaknya harus memberlakukan sistem buka-tutup bagi kendaraan yang melintasi jembatan layang.

"Sistem buka-tutup kita berlakukan, karena kendaraan yang lewat di jembatan layang Kelok Sembilan terlalu banyak, sementara jalan lama masih diperbaiki, karena adanya beberapa longsoran kecil. Tapi sekarang, longsoran itu sudah diperbaiki," ujar AKP Agustober, Senin (31/12) sore.

Sampai kemarin sore, kendaraan yang datang dari arah Sumbar, sudah bisa melewati jalan lama Kelok Sembilan. Sedangkan kendaraan dari arah Riau, juga sudah bisa melewati jembatan layang tanpa harus bergantian dengan kendaraan dari arah Sumbar.

"Sekarang, sistem lalu-lintas di Kelok Sembilan, sudah tidak buka tutup lagi. Baik jembatan layang maupun  jalan lama di Kelok Sembilan sudah bisa dilewati kendaraan. Khusus jembatan layang, sudah digunakan kembali sejak 23 Desember lalu. Tapi setelah tahun baru, akan kembali ditutup, karena masih ada pengerjaan," kata AKP Agustober

Untuk mengantisipasi kemacetan di Kelok Sembilan, Polres Limapuluh Kota menyiagakan 8personel  Satlantas. Selain menyiagakan polisi lalu-lintas, Polres Limapuluh Kota juga menyiagakan personel Satreskrim dan Satintel di kawasan Kelok Sembilan dan sejumlah tempat di jalan Sumbar-Riau. "Ini kami lakukan, demi pengaman tahun baru," ujar Kapolres Limapuluh Kota AKBP Partomo Iriananto.

Kapolres memastikan, kondisi keamanan dan lalu-lintas di Jalan Sumbar-Riau masih terkendali. Kendati demikian, pengemudi kendaran, diharapkan tetap berhati-hati, terutama bila turun hujan dan berjalan di malam hari. "Sebab, di Jalan Sumbar-Riau, masih ada 12 titik jalan rawan longsor. Termasuk di Kelok Sembilan," ujarnya.

Di Padang, Himpunan Bersatu Teguh (HBT) menggelat karnaval sipasan. Setidaknya lebih dari 1.000 orang mengikuti kegiatan tahunan tersebut, berbeda dengan tahun sebelumnya arak-arakan sipasan kali ini lebih panjang.

Ketua Panitia Sipasan, Chandra Penata Long kepada Padang Ekspres mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk memperingati HUT ke-136 HBT dan pergantian tahun tahun 2012 ke 2013. "Karnaval ini selalu kita lakukan setiap tahun, dan sudah menjadi agenda tahunan HBT," ungkapnya.

Kegiatan tahunan HBT tersebut, tambah Chandra, sudah menjadi agenda tahunan Pemko Padang. Bahkan, sudah menjadi agenda pariwisata guna menggaet wisatawan datang ke Kota Padang.

Dibanding 2011, tambah Chandra, karnaval sipasan tahun ini lebih panjang 15 meter (2011 hanya 75 meter). Sipasan ini diarak melewati jalan Klenteng-Jalan Niaga-Cokro Minoto-Pantai, dan istirahat di GOR Prayoga. Selanjutnya, GOR Prayoga-Gereja-Ambacang-Pondok-Niaga, dan kembali ke Kelenteng. (frv/mg18/cr2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Angka Kriminal di Manado Menurun

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler