Jalur Undangan tak Bisa Curang

Senin, 11 Maret 2013 – 08:03 WIB
PALEMBANG – Kuota calon mahasiswa (cama) baru Unsri melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) jalur undangan, mencapai 50 persen dari total mahasiswa yang akan diterima. Penentuan peserta mana yang akan lulus, pe-ranking-annya dilakukan oleh panitia SNMPTN pusat.

Unsri tidak terlibat sama sekali dalam menentukan ranking peserta dalam seleksi ini. “Kita hanya menerima hasil seleksinya saja. Setelah itu, baru Unsri yang melakukan verifikasi terhadap data-data yang disampaikan secara online dengan data yang nanti dibawa peserta,” kata Pembantu Rektor (Purek) I Unsri, Dr Ir Anis Saggaff MSCE, kemarin.

Karena itu, ia melihat tidak ada celah “main belakang” atau berbuat curang agar lulus dan diterima di Unsri. “Tidak ada peluang itu, kita saja tidak ikut campur,” tegasnya. Tapi dalam proses verifikasi hasil seleksi panitia pusat, Unsri berhak memutuskan mana yang diterima dan mana yang tidak.

“Kalau  misal ada peserta yang lolos seleksi oleh panitia pusat, lalu nilai pada pendaftaran online dengan nilai pada berkas yang ia bawa beda, secara otomatis gugur. Tidak ada lagi perbebatan, dan itu sudah diingatkan kepada seluruh peserta,” ujar Anis.

Tahun ini, peminat masuk Unsri membeludak. Hingga akhir masa pendaftaran 8 Maret, ada 41.279 peserta yang mendaftar untuk ikut seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Dari jumlah itu, ada 40.405 peserta yang sudah difinalisasi seluruh persyaratan yang dibutuhkan alias telah memenuhi syarat.

Artinya ada 874 peserta yang belum difinalisasi. Lalu, ada 40.181 peserta yang telah direkomendasikan untuk dapat mengikuti SNMPTN. “Masih ada 1.098 peserta dari total pendaftar atau 124 peserta dari total yang sudah difinalisasi yang belum mendapatkan rekomendasi dari kepala sekolahnya,” jelasnya.

Karena itu, masa finalisasi dan rekomendasi diperpanjang hingga malam ini (Senin malam), pukul 22.00 WIB. “Kita akan tunggu peserta yang belum difinalisasi dan direkomendasikan hingga besok malam (malam ini). Perpanjangan ini sudah disampaikan kepada semua sekolah yang mendaftar,” cetusnya. Dari total peserta, ada 2.478 yang mendaftar untuk mendapatkan beasiswa Bidik Misi.

Mereka termasuk dalam pendaftar yang 41.279 orang itu, namun juga mendaftar untuk mendapatkan beasiswa Bidik Misi. “Dengan kuota Bidik Misi hanya 600 orang, pastinya lebih banyak yang tidak mendapatkan beasiswa. Tapi mereka tidak langsung gugur, karena tetap bisa diterima di Unsri, hanya tidak mendapatkan program beasiswa ini,” jelas Anis.

Seleksi Bidik Misi pun dilakukan setelah para peserta dinyatakan lulus terlebih dahulu. Tahun ini, peminat masuk Unsri merupakan pendaftar dari 33 provinsi, kecuali Gorontalo dan Papua Barat.

Dua provinsi ujung Indonesia, NAD ada 71 orang peserta dan Papua 7 peserta. Lima provinsi terbanyak pesertanya yang ikut SNMPTN Unsri yakni  Sumsel 25.764 peserta (64,12 persen), Lampung 3.895 peserta (9,69 persen), Jambi 2.382 (5,93 persen), Bengkulu 1.680 (4,18 persen) dan Sumbar 1.055 (2,63 persen).

“Terbanyak memang dari Sumsel, mudah-mudahan banyak juga yang lulusnya,” imbuh Anis. Berdasar data pilihan peminat masuk Unsri, ada 20 program studi (prodi) terbanyak pendaftarnya. Yakni Manajemen, Akuntansi, Teknik Pertambangan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Pendidikan Dokter, Farmasi, FGSD, Ilmu Hukum, Ilmu Keperawatan, dan Teknik Informatika.

Lalu, Sistem Komputer, Ilmu Administrasi Negara, Teknik Sipil, Agribisnis, Sistem Informasi, Pendidikan Biologi, Teknik Mesin, Sosiologi, Pendidikan Dokter Gigi, dan Pendidikan Bahasa Inggris.

“Ke depan, ranking suatu sekolah akan juga ditentukan kualitas dan perilaku mahasiswa eksisting (asal sekolah itu yang sedang kuliah di Unsri),” pungkas Anis. Untuk penerimaan seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) “jalur tulis” akan dimulai 1 Mei mendatang. (tha/ce2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prof Sahetapy: Bongkar Keuangan yang Dikelola Rektor

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler