Jam Tidur Lansia Lebih singkat dari Orang Dewasa, ini Penyebabnya

Rabu, 09 Juni 2021 – 15:29 WIB
Ilustrasi lansia. Foto: Radar Semarang/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Waktu tidur pada orang tua lanjut usia umumnya lebih sedikit dibanding yang usia dewasa.

Menurut dokter spesialis saraf dari RSUI, Pukovisa Prawirohardjo, hal tersebut terjadi karena adanya penurunan fungsi jam internal dalam tubuh.

BACA JUGA: 8 Langkah Membantu Anak Mengontrol Emosi

"Waktu tidur lansia yang normal yaitu sekitar 6-7 jam sehari. Selain itu, pola tidur juga akan berubah seiring dengan pertambahan usia karena adanya penurunan fungsi jam internal dalam tubuh," ujar Pukovisa dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (9/6).

Di sisi lain, mereka yang sudah memasuki masa lanjut usia juga bisa mengalami gangguan tidur karena beberapa hal.

BACA JUGA: Orang Kota Bertanggung jawab Lakukan 3 hal Penting untuk Selamatkan Bumi

Misalnya, sindrom kaki gelisah (RLS), kurangnya aktivitas fisik, terlalu lama tidur siang, adanya rasa sedih karena ada anggota keluarga yang meninggal dunia.

Kemudian, terlalu lama menatap layar ponsel sebelum tidur, atau sedang dirawat inap di rumah sakit.

BACA JUGA: Percayalah, 10 Hal ini Hanya Mitos, Nomor 2 Paling Aneh!

Kondisi lingkungan juga dapat memengaruhi, seperti adanya suara volume tinggi yang mengganggu.

Lalu, cahaya kamar yang terlalu terang, serta tempat tidur tidak nyaman dan konsumsi obat-obatan tertentu.

Mengonsumsi kafein juga sangat memengaruhi pola tidur seseorang.

Selain itu, masalah medis seperti depresi, penyakit demensia alzheimer, parkinson, kondisi menopause, dan nyeri sendi otot juga dapat menyebabkan gangguan tidur.

Pukovisa mengatakan, beberapa tanda awal gangguan tidur antara lain kelelahan, gangguan konsentrasi, mudah tersinggung, mengantuk di siang hari, serta adanya perubahan perilaku.

"Bila gejala-gejala ini terus bertahan lebih dari 1 bulan atau sudah mempengaruhi aktivitas sehari-hari, sebaiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter," ujar dia.

Gejala awal gangguan tidur bisa diatasi dengan melakukan sleep hygiene sebelum tidur, yaitu dengan mengatur kondisi kamar tidur tetap sejuk dan tenang, mandi air hangat dan sikat gigi sebelum tidur.

Pukovisa mengingatkan, tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan otak dan saraf agar dapat berfungsi optimal.

Kualitas tidur yang baik ditandai dengan Anda yang tidak mudah terbangun di malam hari; tidak terbangun lebih awal, dan merasa segar ketika bangun tidur.

Sementara dari sisi kuantitas, terdapat beberapa indikator waktu normal tidur. Orang dewasa umumnya membutuhkan tidur 7-9 jam, sementara anak-anak bisa 10-13 jam.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler