MATARAM -- Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kankemenag) NTB HL Suhaimi Ismy mengaku, pihaknya kecolongan terkait adanya Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kota Mataram yang melahirkan di Madinah, Arab Saudi
Meski begitu, pihaknya tetap membantah dikatakan bersalah
BACA JUGA: Korban Tsunami Direlokasi ke Taikako
"Masalahnya yang mengurus masalah kesehatan itu dari dinas kesehatan terkait, dalam hal ini Dikes Kota Mataram," katanya saat ditemui wartawan usai melaporkan masalah itu ke Wakil Gubernur NTB, kemarin.Menurutnya, setiap JCH yang akan berangkat menunaikan ibadah haji melewati beberapa tahapan pemeriksaan kesehatan
BACA JUGA: Hizbut Tahrir Tolak Obama
"Ini tanggung jawab dinas kesehatan," tegas Suhami.Dikatakan, seperti kronologis yang disampaikan tim kesehatan Kankemenag, JCH tersebut diperkirakan menggunakan jasa joki saat pemeriksaan kesehatan
BACA JUGA: Lagi, Truk Penambang Terjebak
"Pihak kesehatan meminta kalau sudah selesai menstruasi disuruh datang kembali untuk pemeriksaan," tuturnya.Pada pemeriksaan kedua, JCH itu datang memenuhi panggilan untuk pemeriksaan urineDia kemudian disuruh mengambil urin di kamar kecilSetelah diperiksa ternyata hasilnya negatif"Ini dasarnya kita menduga yang bersangkutan menggunakan urine orang lain," terangnya.
Informasi terakhir yang diterima dari Madinah, lanjut Suhaimi, JCH itu melahirkan di RS AsifaUsia kandungannya saat melahirkan 7 bulanAnaknya berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2,9 kilogram"Saat ini dia dalam keadaan nifas, jadi tidak bisa melaksanakan kegiatan haji sebagai mana jamaah yang lain," jelasnya.
Terkait pemulangan JCH tersebut, ada dua opsi yang akan ditempuhPertama, kepulangannya lebih cepat dari JCH yang lainOpsi kedua kemungkinan dipulangkan bersama dengan kloternya"Sampai saat ini belum diputuskan," ujarnya(oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu Erupsi Besar-Besaran Gegerkan Warga Magelang
Redaktur : Tim Redaksi