jpnn.com - JAKARTA – Jambore Futsal Anak mendapatkan sambutan hangat. Sebanyak 240 anak memeriahkan agenda yang digelar di Kampus B Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta kemarin.
Agenda itu merupakan event rutin yang digelar sejak beberapa tahun lalu. Kali ini, event yang digagas Garuda Baru tersebut mengusung tema Futsal for Respect. Liga Mahasiswa (LIMA) turut mendukung acara itu.
BACA JUGA: Pelatih Prancis Kaget, Bek Tangguh Ini Lebih Memilih Senegal
JFA diadakan karena pengalaman Indonesil bagian dalam Street Child World Cup (SCWC) di Brazil 2014 lalu. Event tersebut juga merupakan wahana pemenuhan hak anak termarjinalkan.
“Melalui pengalaman tersebut, kami sadar bahwa diperlukan sebuah program yang berkelanjutan untuk memberdayakan anak-anak marjinal, termasuk pembinaan melalui olahraga futsal,” terang kata Mahir Bayasut, Inisiator Garuda Baru.
BACA JUGA: Chelsea Iming-imingi Simeone Gaji Rp 178 Miliar Permusim
Acara itu diikuti lebih dari 250 peserta yang berasal dari 20 lembaga pegiat sosial. Mereka berusia 10-16 tahun yang diambil dari 16 komunitas/lembaga di area Jabodetabek.
Rangkaian acara terdiri dari tiga bagian utama. Salah satunya ialah coaching clinic untuk memberikan pelatihan teknik dasar futsal. Anak-anak didampingi para pelatih yang berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ.
BACA JUGA: Mantan Pelatih Juventus Ini Ikut Panaskan Bursa Pelatih Chelsea
Selain melakukan pembinaan dari sisi olahraga, kegiatan ini juga turut menyelipkan pengembangan kemampuan dasar di bidang lainnya. Kegiatan tersebut dikemas kegiatan edukasi keterampilan sosial yang diasosiasikan dengan permainan futsal dan tema yang diangkat.
“Acara ini bertujuan untuk memberikan alternatif pendekatan baru bagi komunitas dan lembaga sosial dalam melakukan pembinaan terhadap anak marjinal. Selain itu kami ingin menyampaikan pesan untuk mengajak masyarakat luas untuk menghargai dan mendukung pemenuhan hak anak, serta berperan aktif menciptakan lingkungan yang aman, tanpa kekerasan terutama untuk anak-anak marjinal,” tambah Jessica Hutting, Ketua Garuda Baru.
Kegiatan ini juga menjadi kampanye awal persiapan pelatihan jangka pendek dan panjang yang akan digelar Garuda Baru bekerja sama dengan LIMA dan UNJ. Pelatihan jangka pendek bagi anak-anak jenjang usia rencananya akan berlangsung selama enam bulan.
Target jangka panjang kegiatan yang dinamakan Street Child Soccer ini adalah menyiapkan talenta usia dini untuk diberangkatkan ke Rusia untuk mengikuti Streat Child World Cup pada 2018.
Wakil Dekan IV Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ Mustara mengatakan, memupuk semangat dan motivasi untuk berkembang sangat penting, salah satunya melalui olah raga,
“Bukan tidak mungkin, 15 tahun ke depan, teman-teman akan tumbuh sebagai profesional yang turut mengharumkan nama Indonesia. Di tempat ini telah banyak lahir atlet-atlet yang berprestasi. Mulai dari sekarang, kita bersiap menghadapi kompetisi di Rusia pada 2018 mendatang,” ujarnya.
General Manager Liga Mahasiswa (LIMA) Rida Achmad mengungkapkan alasan LIMA terlibat dalam Jambore Futsal Anak 2016.
“Kegiatan ini sangat positif. LIMA mendukung berlangsungnya Jambore Futsal Anak yang sekaligus menjadi kick-off program Street Child Soccer ini karena gelaran ini sejalan dengan visi LIMA dengan terdapatnya unsur pembinaan dan pengembangan. Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut secara berkesinambungan agar target jangka pendek berupa pelatihan dan jangka panjangnya yaitu bersama Garuda Baru ke SCWC di Rusia tahun 2018 bisa tercapai, tentunya melalui peran serta seluruh lembaga terkait,” ungkapnya.
“Kami merancang kegiatan ini menjadi rangkaian pembinaan jangka panjang. Karenanya kami terus mengajak partisipasi masyarakat dalam mengembangkan tidak hanya olahraga futsal di Indonesia, namun juga turut berperan aktif mendukung terjadinya sebuah perubahan dalam hidup anak-anak marjinal Indonesia,” kata Jessica Hutting, Ketua Garuda Baru. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Jokowi Siang Ini, Agum: Saya Akan Minta Dicabut
Redaktur : Tim Redaksi