Jambret Diduga Hanya Kamuflase Tewasnya Sisca

Rabu, 14 Agustus 2013 – 11:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Polresta Bandung diharapkan tidak buru-buru menyimpulkan bahwa kematian Fransisca Yofie alias Sisca akibat kejahatan dengan kekerasan alias penjambretan yang diduga dilakukan dua pelaku W dan A. Sebab Indonesia Police Watch (IPW) menilai ada lima kejanggalan dalam peristiwa tersebut.

Pertama, disebutkan rambut korban masuk ke gir motor sehingga terseret. "Fakta ini sangat tidak masuk akal. Konstruksi sepeda motor tidak memungkinkan untuk itu," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, di Jakarta, Rabu (14/8).

BACA JUGA: Berlibur ke Bali hingga Perintahkan Stafnya untuk Awasi Sisca

Kedua, disebutkan korban dibacok saat terseret motor. Padahal kata Neta, di wajah korban terlihat ada dua luka bacok. Tepatnya di bagian kanan dan kiri. Lukanya menganga dari atas dan mengecil ke bawah. Ini menunjukkan korban dibacok lebih dulu sebelum diseret.

Ketiga lanjutnya, dari CCTV terlihat korban hanya terkulai diam saat diseret. Fakta ini menunjukkan bahwa setelah dibacok, korban dalam keadaan sekarat langsung diseret.

BACA JUGA: Pegawai Honorer Gantung Diri

Keempat, data, foto-foto dan perteman di dua facebook korban mendadak hilang. "Sepertinya ada pihak tertentu yang sengaja menghilangkannya. Bisa jadi, orang tersebut adalah orang dekat atau mantan orang dekat yang mengetahui password facebook korban," ujar dia.

Kelima, dari facebook tersebut terlihat korban sedang bertikai dengan seseorang. "Fakta-fakta ini mengindikasikan korban sesungguhnya adalah target yang sudah diincer sejak lama. Apalagi diketahui selama ini, korban sering berpindah-pindah tempat tinggal (untuk menghindari seseorang). Ada pun penjambretan menjadi kamuflase," ungkap Neta S Pane.

BACA JUGA: Dua Pelaku Dihantui Arwah Penasaran Sisca

Polisi menurut Neta, harus bekerja keras mengungkap semua ini, termasuk mengungkap apakah kedua tersangka yang sudah ditahan itu merupakan pembunuh bayaran atau "pengaku pelaku bayaran".

"Mantan teman dekat korban Kompol Albertus Eko Budiarto juga perlu dimintai bantuannya agar polisi mendapatkan petunjuk untuk mengungkap kasus ini dengan terang benderang," saran Neta S Pane. (fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tembak Mati Dua Perampok Rp 6,7 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler