Rahma Rumi salah seorang warga di Kelurahan Baru misalnya, ia mengaku menjadi korban penjambretan beberapa hari lalu, ia menuturkan saat hendak memasuki pintu pagar rumahnya yang terketak di Jalan KH Ahmad Dahlan, tiba-tiba didatangi oleh sebuah pengendara menggunakan sepeda motor matik, dari arah yang sama dan langsung merampas tas yang tergantung dipundaknya.
“Karena panic, saya hampir terjatuh saat tas saya ditarik. Jangankan mengenali wajah pelaku, motornya saja warna apa saya tidak sempat tandai. Tapi, yang jelas dia pakai motor matik,” tutur Rahma seperti yang dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Senin (5/11).
Akibat musibah tersebut, Rahma mengaku kehilangan handpone, uang tunai senilai jutaan rupiah, sejumlah kartu penting serta beberapa barang berharga, yang tersimpan dalam dompet saat tas miliknya dijambret.
Nasib yang serupa juga dialami oleh Titi warga Kelurahan Tuweley, Titi mengungkapkan saat hendak pulang kekediamannya yang terletak di Jalan Mujahidin, berjarak sekitar ratusan meter sesaat sebelum sampai, tiba-tiba tas yang tergantung di lengan kirinya ditarik paksa oleh penjambret yang mengakibatkan dirinya terjatuh dari motor dan mengalami luka lecet.
“Saya tidak terlalu sakit hati dengan kerugian materi akibat penjambretan itu, yang bikin saya sakit hati pelakunya sangat kurang ajar tidak segan-segan menjatuhkan saya,” kesalnya.
Meski demikian, keduanya mengaku belum melaporkan hal tersebut, namun keduanya berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku dan membongkar seluruh sindikat penjambret tersebut.
Terpisah, saat dimintai keterangan mengenai masalah tersebut, Kasat Reskrim Polres Tolitoli Iptu Alhajat mengatakan saat ini pihaknya secara intensif terus melakukan pengejaran terhadap beberapa pelaku yang identitasnya telah dikantongi. “Sampai saat ini, kami masih terus melakukan pengejaran. Dari beberapa nama DPO yang telah kami kantongi satu diantaranya kami duga kuat adalah gembongnya, muda-mudahan jika bosnya tertangkap bisa terbongkar semuanya,” kata Alhajat.
Ia juga mengatakan, dalam menangani masalah maraknya aksi jambret belakangan pihaknya telah menugaskan personilnya untuk terus melakukan pemantauan dan pengawasan secara mobile pada sejumlah tempat-tempat yang dianggap rawan agar aktivitas pelaku kriminal bisa tereliminir dan diharapkan bisa memberikan rasa aman terlebih jika masih terjadi,pelakunya bisa diburu saat kejadian berlangsung.
Selain itu menurut Alhajat, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Sat Intel untuk terlibat melakukan fungsi intelejen dalam melacak tempat persembunyian maupun pergerakan pelaku. “Kami berharap kepada masyarakat untuk bisa segera melaporkan jika terjadi tindak kriminal yang dimaksud maupun orang-orang yang mencurigakan disekitar tempat tinggalnya,” pungkas Alhajat. (yus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jembatan Rusak, Warga Menyeberang Pakai Ban
Redaktur : Tim Redaksi