JAKARTA - Wakil Kepala Polisi RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal Nanan Sukarna menyatakan bahwa kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat driving simulator harus menjadi momentum bagi kepolisian untuk berbenah diri dan bersih-bersih dari polisi korup. Karenanya Nanan menampik kesan yang menyebut Polri sengaja menutup-nutupi kasus itu.
"Ini bukan dalam rangka menutup-nutupi tapi dalam rangka bersih-bersih untuk menegakkan hukum siapa pun. Tidak ada upaya melindungi. Itu yang penting," tutur Nanan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (16/8).
Menurutnya, dalam mengusut kasus itu tak ada intervensi maupun tekanan publik. Polri, tuturnya, menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
"Jelas bahwa hukum ditegakkan harus dengan adil tanpa intervensi, tanpa pandang bulu. Tentunya dengan etika dan demi kepentingan bangsa dan negara ini. Bukan saling menjatuhkan institusi, tapi saling mendukung," pungkas Nanan.
Seperti yang diketahui, kasus korupsi driving simulator ini diduga melibatkan beberapa perwira tinggi dan perwira menengah Polri. Beberapa oknum polisi yang sudah menjadi tersangka adalah Gubernur Akpol Semarang, sekaligus mantan Kepala Korlantas Inspektur Jenderal Djoko Susilo, Wakakorlantas nonaktif Brigadir Jenderal Didik Purnomo, AKBP Teddy Rismawan dan Kompol Legimo.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SDA Klaim Tetap Akur dengan Nasaruddin Umar
Redaktur : Tim Redaksi