jpnn.com, JAKARTA - PSSI memastikan semua klub kompetisi Liga 1 2017 akan tetap berkompetisi meski masih ada yang bermasalah dengan tunggakan gaji.
Salah satu klub yang bermasalah adalah Pelita Bandung Raya yang kini berubah nama menjadi Madura United (MU) setelah dijual kepemilikannya.
BACA JUGA: PSSI Kerja Keras Penuhi Persyaratan Verfikasi dari BOPI
Memang, Rabu (12/4) siang sempat datang laporan ke PSSI dari Darko Jankovic, eks pelatih PBR yang diputus kontraknya sebelum genap satu musim melatih.
Padahal, dia dikontrak selama tiga tahun sampai 2016. Nilai kontraknya mencapai USD 468 ribu.
BACA JUGA: Top! PSSI Mediasi Sengketa Terminasi Kontrak Darko-PBR
Saat diterminasi kontraknya, Darko bercerita ternyata belum mendapatkan kompensasinya dari pihak PBR. Karena itu dia pun menuntut ke PSSI hingga akhirnya dilakukan mediasi.
Menanggapi sengketa yang ada ini, Wakil Ketua Umum sekaligus pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI Joko Driyono memastikan tak akan ada pencekalan terhadap klub yang bermasalah.
BACA JUGA: PSSI Berharap Kehadiran Presiden saat Kick Off Liga 1
Terlebih, saat ini PBR sudah tinggal nama, dan sudah dibeli kepemilikannya oleh MU.
"PSSI menjamin bahwa seluruh peserta kompetisi baik Liga 1 maupun Liga 2 itu valid berkompetisi. Tidak ada yang dicekal karena masalah tunggakan," katanya, saat ditemui di PSSI, Rabu petang.
Joko memastikan soal hak dan kewajiban pemain atau pelatih yang belum terselesaikan pada tahun-tahun sebelumnya, sedang didalami oleh PSSI.
"Kami tidak langsung pada posisi yes kamu punya utang dan out untuk mengikuti kompetisi. Tidak di posisi demikian. Proses mediasi sampai akhirnya pengambilan keputusan yang sifatnya mengikat ini proses yang harus diikuti," terang pria asal Ngawi tersebut.
Dengan begitu, proses persiapan klub-klub menuju kompetisi terus berjalan. Kemudian soal tunggakan Darko terhadap klub yang telah tinggal nama dan berganti kepemilikan, akan dilanjutkan proses mediasinya oleh PSSI. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Tunjuk Joko Driyono sebagai Plt Sekjen
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad