jpnn.com, JAKARTA - PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menghubungkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke dalam ekosistem digital.
Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan, sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, pihaknya mendorong seluruh pelaku usaha binaan untuk segera mengadopsi pemanfaatan teknologi, agar dapat bersaing di masa kenormalan baru.
BACA JUGA: Unggah Foto Nindy Ayunda dan Dito Mahendra, Nikita Mirzani: Cemen Amat
Dengan penerapan strategi yang tepat berbasiskan teknologi, UMKM dapat berperan dalam membangkitkan perekonomian nasional sekaligus turut mendukung fokus penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia 2022, yakni transformasi ekonomi digital.
“Selain memberikan kemudahan akses permodalan, Jamkrindo turut menghubungkan UMKM ke ekosistem digital, termasuk teknik pemasaran yang sesuai untuk mengoptimalkan peluang pasar dan meningkatkan penjualan secara lebih efektif dan efisien dengan dukungan digitalisasi,” kata Putrama.
BACA JUGA: Kasoem Vision Care Luncurkan Kacamata Kavica X Sadega, Sebegini Harganya
Sebagai tulang punggung pembangunan perekonomian Indonesia, UMKM berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 61% dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97%.
Pemerintah menargetkan agar jumlah UMKM yang onboarding digital pada akhir 2022 mencapai angka minimal 20 juta, meningkat menjadi 24 juta pada 2023, hingga 30 juta pelaku UMKM go digital pada 2024.
BACA JUGA: Kinerja Moncer, Jamkrindo Terapkan 6 Transformasi Strategis
Putrama menambahkan, Jamkrindo siap berpartisipasi dalam penguatan peran UMKM agar naik kelas dan mendukung keberlanjutan usahanya, sehingga akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tingkat literasi digital yang masih relatif rendah secara rata-rata memang menjadi tantangan. Namun, kami optimistis bahwa target digitalisasi UMKM tersebut dapat direalisasikan apabila seluruh pemangku kepentingan saling bersinergi dan berkolaborasi,” ungkap Putrama.
Hingga kini, Jamkrindo secara konsisten terus melakukan pembinaan dalam hal pemanfaatan digitalisasi, seperti optimalisasi media sosial, branding, memperluas marketing dengan e-commerce, pencatatan laporan keuangan menggunakan aplikasi, peningkatan kualitas produk dan banyak program lainnya.
Sebagai bentuk kesiapan internal menghadapi era industri 4.0 dan ekonomi digital, Jamkrindo telah menghadirkan berbagai transformasi dalam bisnisnya melalui teknologi informasi yang tepat guna.
Sehingga berbagai kerja sama dengan para mitra UMKM dan perbankan atau lembaga keuangan dapat dilakukan secara online, baik host to host, menggunakan web service, maupun aplikasi lainnya seperti Jamkrindo Online Suretyship (JOS).
Selain itu, pengembangan platform UMKMLayak melalui umkmlayak.co.id untuk program pemberdayaan dapat menjadi jembatan yang mempertemukan mitra dengan lembaga keuangan.
Program pemerintah menjadi motor penggerak penjaminan Jamkrindo dengan rincian penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 144,87 triliun dan penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 17,63 triliun.
Putrama menyampaikan laporan keuangan ini mencerminkan upaya Jamkrindo dalam pengembangan digitalisasi produk dan transformasi.(chijpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SIG Sediakan 5.000 Paket Sembako Murah, Langsung Ludes Terjual
Redaktur & Reporter : Yessy Artada