Jamsostek Meja Hijaukan Pembobolan JHT

Kamis, 29 November 2012 – 08:34 WIB
SURABAYA--Pembobolan jaminan hari tua (JHT) peserta PT Jamsostek (persero) ternyata sering terjadi. Selama ini, BUMN asuransi tenaga kerja hanya menyelesaikan kasus ini diluar hukum. Tapi, seiring makin tinggi frekuensi uji coba dan nilai dana, PT Jamsostek tidak segan lagi untuk membawa pebobol ke ranah hukum.

Kasus yang kali pertama masuk pengadilan terjadi di Surabaya. Kepala Kantor Wilayah VI Jamsostek Elias Manuhutu mengatakan berhasil menggagalkan percobaan pencurian dana JHT oleh orang yang tidak berhak. "Modusnya adalah dengan memalsukan bukti identitas pemilik dana JHT," ujarnya Rabu (28/11).

Dia menjelaskan, kasus ini bermula ketika terdakwa Agus Riyanto (AR), 42 berusaha mencairkan dana JHT milik peserta atas nama Harjanto Tanuwidjaja yang merupakan Direksi Bank CIMB Niaga. Lokasi kejadian di Kantor Cabang Karimunjawa Surabaya pada Juni lalu. Modus operandi adalah dengan memalsukan kartu identitas Harjanto berupa kartu peserta Jamsostek, kartu tanda penduduk (KTP), kartu susunan keluarga (KSK), dan surat ijin mengemudi (SIM).

"AR berusaha mencairkan JHT milik Harjanto Tanuwidjaja senilai Rp 600 juta, namun ketahuan oleh petugas kami dan akhirnya diserahkan ke kepolisian. Saat ini terdakwa sudah di vonis dengan hukuman penjara 2 tahun," papar Elias.

Sebelum tertangkap, terdakwa ternyata diketahui sudah pernah mencairkan dana JHT dengan modus serupa milik Kristanto Wisnuadji yang merupakan peseta Jamsostek di Cilacap senilai Rp 14,5 juta. "Mengajukan ke pengadikan untuk memberi efek jera. Selain itu, kami juga mengindikasikan AR tidak sendirian. Ada bantuan pihak lain. Kami menduga dari kalangan internal," tuturnya.

Alasannya, saldo JHT tidak sembarang orang bisa mengetahui. Bertanya melalui telepon ke kantor cabang sudah tidak dilayani. Peserta harus datang sendiri atau melihat ke web site dengan nomor peserta yang menjadi password. "Jadi, nomor peserta Jamsostek sangat rahasia. Jangan diberikan kepada sembarang orang," tambah Kepala Kantor Cabang Jamsostek Karimunjawa Prabowo Sakti Fudhail.

Apalagi, trend pembobolan JHT terus meningkat. Karena itu, Prabowo mengingatkan peserta program JHT agar melakukan registrasi ulang (her registrasi). Pendataan ini menambahkan data identitas guna menghindari terjadinya pencurian dana oleh orang tidak bertanggung jawab. "Data-data tambahan seperti nama ibu kandung, nomer identitas asli, alamat dan tanda tangan diharapkan bisa memperkecil kemungkinan terjadinya pembobolan," paparnya.(dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganti Boeing dengan Airbus

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler