jpnn.com, SURABAYA - Jamu Iboe melakukan beragam cara untuk memperluas market. Setelah tahun lalu membuka outlet di kampus, kini perseroan melirik rumah sakit. Hal tersebut dikatakan Product Group Manager Jamu Iboe Perry.
Lebih lanjut, Perry mengatakan sejak April 2018 Jamu Iboe resmi membuka outlet di RSUD Sidoarjo. Sebelumnya, pihaknya juga membuka konter di RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUD dr Saiful Anwar Malang.
''Memang kontribusi penjualan dari rumah sakit terhadap Jamu Iboe masih kecil. Tapi, trennya terus bergerak positif dan bisa membantu meningkatkan penjualan,'' ujarnya di Surabaya kemarin (1/10).
Perry menuturkan, untuk sejumlah outlet di rumah sakit, pihaknya membidik keluarga pasien yang tengah dirawat dan para pegawai. ''Animonya cukup bagus. Karena memiliki rasa-rasa jamu yang kekinian, kami bisa diterima semua kalangan,'' katanya.
Sampai sekarang, total outlet Jamu Iboe secara keseluruhan sekitar 30 gerai. Di Surabaya, ada 20 outlet. Sisanya tersebar di Bali, Jakarta, Medan, dan Malang. ''Dari total tersebut, kontribusi dari rumah sakit belum sampai 10 persen. Yang terbesar dari outlet di mal,'' terangnya.
Untuk terus mendorong pertumbuhan penjualan, pihaknya melakukan strategi regenerasi pasar sejak beberapa tahun terakhir. Mulai regenerasi produk, cara konsumsi, hingga tempat menjual jamu. ''Kami sekarang menggenjot penjualan jamu berkonsep bar supaya bisa diterima di kalangan anak muda dan masuk ke lifestyle milenial,'' tuturnya.
Selain itu, Jamu Iboe sudah merambah ke penjualan online dan bekerja sama dengan 12 marketplace. Sebab, pihaknya menargetkan sampai akhir tahun ini bisa meraih angka pertumbuhan penjualan sekitar 12 persen. Kontribusi Jatim terhadap penjualan Jamu Iboe mencapai 75 persen. ''Kami tidak hanya memiliki jenis jamu tradisional, tapi juga jamu modern,'' papar Perry. (car/c14/oki)
BACA JUGA: Konsumen Loyal Beranjak Tua, Industri Jamu Gencar Regenerasi Pasar
Redaktur : Tim Redaksi