Jamu Persidafon, Sriwijaya FC Tak Mau Jumawa

Kamis, 16 Mei 2013 – 08:50 WIB
PALEMBANG-Sriwijaya FC bertekat amankan tiga poin saat jamu Persidafon Dafonsoro pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, petang nanti (16/5).

Kans menang cukup besar, mengingat diatas kertas klub berjuluk Laskar Wong Kito lebih unggul dibanding Gabus Sentani-julukan Persidafon.

Bahkan pertemuan kedua kesebelasan layak dibilang duel beda kelas. Betapa tidak, sekarang di klasemen sementara skuadra Kashartadi berhasil nangkring pada posisi runner up dengan koleksi 38 poin, hasil 18 main, 12 menang, 2 imbang serta 2 kali tumbang.

Sedangkan tim besutan Erens Pahelerang berada di dasar klasemen atau posisi 18, rangkuman 18 tanding, victory 3 kali, 4 kali seri, serta 11 kali kalah.

Tidak hanya itu saja head to head juga sangat menguntungkan tuan rumah. Rivki Mokodompit dan kawan-kawan belum pernah kalah selama empat kali bertemu kesebelasan asal Papua tersebut.

Dalam laga Inter Island Cup 10 November 2011, klub Bumi Sriwijaya menang 3-0. Lalu dalam laga lanjutan ISL musim 2011/2012 juara bertahan ISL menang dengan skor 5-0 di Jakabaring, (4/2/2011) dan imbang 2-2 di Sentani (14/5/2011) silam.

Bahkan pada pertemuan terakhir di Sentani pada penghujung putaran pertama ISL, (28/4) lalu klub dengan warna kebanggaan jersey kuning tersebut berhasil curi tiga angka dengan skor telak 3-1. Tiga gol masing-masing dipersembahkan Boakay Eddie Foday (50"), Ramdani Lestaluhu (74") serta Tantan (81").

Klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) itu juga unggul dalam hal komposisi pemain baik local mau pun asing. Hal tersebut turut dibenarkan head coach Sriwijaya FC Kashartadi. Menurut tactitian asal Solo, Jawa Tengah tersebut anak buahnya unggul soal materi pemain.

"Meski demikian head to head, dan perbedaan kelas materi pemain tidak bisa dijadikan patokan. Dalam lapangan semua akan bisa terjadi dan hasil pertandingan akan sangat sulit diprediksi," ujar pria 42 tahun ini saat dibincangi Sumatera Ekspres, kemarin (15/5).

Karena itu Kas (sapaan akrabnya) mengaku tidak mau meremehkan kekuatan lawan. Ia tetap akan menginstruksikan pada para pemainnya supaya tetap waspada dan tampil habis-habisan.

"Bagi kami setiap pertandingan adalah final. Jadi tidak ada lawan berat atau ringan. Semua akan kami hadapi dengan penuh semangat," tambah dia lagi.

Kendati demikian ayah King Erick Cantona itu tidak mau memberi beban berlebih pada anak buahnya. Para penggawa Sriwijaya FC tetap diminta untuk main dengan enjoy dan tanggung jawab.

"Main lepas saja, kalau pemain diminta untuk menang dengan menciptkan banyak gol justru akan terbebani. Makanya kami minta untuk main tanpa beban dan meraih kemenangan," tambah eks asisten pelatih Sriwijaya FC era Ivan Venkov Kolev tersebut.

Mereka terus kejar victory untuk mengamankan posisi runner up dan terus membayangi poin Persipura di puncak klasemen sementara. Jika Sriwijaya menang otomatis perbedaan poin akan semakin tipis (tiga poin). Persipura sendiri pada laga berikut akan bertandang ke markas Persegres.

Jebolan pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia senior era 80-an ini mengaku sudah mempersiapkan strategi jitu untuk menghantar pulang Christian Warobay cs tanpa poin. Namun sayang dia tidak mau menjelaskan satu persatu senjata yang bakal dimaksimalkan.     

"Penting kita minta pada anak-anak untuk main disiplin posisi. Saya juga akan intruksikan pada para pemain untuk bisa menguasai pertandingan dan tampil agresif sejak awal dan tentunya tidak menyianyiakan setiap peluang untuk menjadi gol," tambah dia.    

Lebih lanjut Kas menambahkan, Sriwijaya FC kembali tampil tidak utuh. Wingback specialisasi kiri Mahyadi Panggabean dilarang tampil akibat akumulasi kartu kuning. Sebagai gantinya ia mempersiapkan Diego Michels. Selain Mahyadi, penjaga gawang utama Ferry Rotinsulu juga dapat dipastikan tidak merumput akibat masalah hamstring belum tuntas.

"Kalau penjaga gawang kami akan percayakan pada Rivki (Mokodompit). Kami bersyukur memiliki dua penjaga gawang dengan kualitas sama bagus. So, bila ada satu diantaranya absen maka kami tidak khawatir," lanjut dia.     

Namun pemain yang menutup karier sepak bola professional bersama Persisam Putra Samarinda itu mengaku bisa bernafas lega, sebab Achmad Jufrianto sudah terbebas dari akumulasi kartu. Ya, saat Sriwijaya sukses mengalahkan Persiram Raja Ampat 2-1 di Jakabaring, (12/5) lalu Jufrianto tidak bisa main akibat akumulasi kartu.     

"Stok lini tengah kami memang terbatas. Yang pasti kita hanya memiliki Ponaryo Astaman dan Jufrianto untuk gelandang bertahan. Makanya jika keduanya absen kami sedikit kesulitan," tukas dia.    

Di sisi lain Persidafon engan jadi bulan bulanan tuan rumah. Pelatih Persidafon Dafonsoro Ernest Pahelerang mengaku akan tetap berusaha untuk mencuri poin. "Kami realistis saja. Seri bagi kami sudah cukup," timpal dia.     

Ernerst cukup tahu diri. Ia menilai klub kebanggaan Sriwijaya Mania akan sangat sulit dikalahkan dikandang.  "Saat main dikandang sendiri kami juga kalah. Namun kami sudah banyak melakukan evaluasi dan harapan kami kesalahan serupa tidak terulang lagi," tutup dia. (ion)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Benfica Dobel Kalah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler