Jangan Asal, Ini 4 Cara Meminta Maaf ke Pasangan Setelah Bertengkar

Selasa, 16 Februari 2021 – 09:15 WIB
Ilustrasi Pasangan. Foto : Ricardo/JPNN com

jpnn.com, JAKARTA - SAAT bertengkar dengan pasangan, tidak peduli seberapa kecil masalahnya, tidak ada yang mau menerima kesalahan dan menyesal.

Ini biasa terjadi dan juga normal.

BACA JUGA: Bosan Bertengkar dengan Pasangan, Ini 4 Cara Menghindarinya

Namun, mengakui kesalahan dan meminta maaf satu sama lain setelah bertengkar sangat penting bagi Anda untuk memperbaiki keadaan dan membuat semuanya baik-baik saja.

Gary Chapman, konselor pernikahan dan penulis buku When Sorry Isn’t Enough, mengungkapkan ada beberapa jenis bahasa maaf.

BACA JUGA: Bisakah Sifat Pasangan Berubah Setelah Menikah?

Setiap orang bisa memiliki bahasa maaf yang berbeda, maka memahami karakter bahasa pasangan sangatlah penting.

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

BACA JUGA: Ingin Tahu Sinyal Pria yang Ingin Menjalin Hubungan dengan Anda, Ini 4 Tandanya

1. Mengungkapkan Penyesalan

Jangan remehkan kerusakan akibat kesalahan yang telah Anda perbuat.

Jika melakukannya, Anda akan menghiraukan perasaan pasangan dan permohonan maaf tidak tulus.

Menurut Gary, ketika benar-benar menyesal, Anda tak akan hanya berkata "maaf".

Anda perlu menjelaskan kesalahan dengan detail. Katakan bagaimana perilaku Anda memengaruhi pasangan. Fokuskan permohonan maaf kepada perasaan pasangan Anda.

Sebagai contoh, jika Anda lupa menghadiri makan malam yang telah disiapkan dengan matang, jangan sekadar ucapkan, “Maaf Sayang, aku lupa rencana makan malam kita.”

Moms bisa ucapkan, “Aku minta maaf, Sayang. Aku sangat ceroboh. Kamu sangat penting buatku dan aku sangat salah karena mengecewakanmu dan tidak datang ke acara makan malam kita.”

2. Menerima Tanggung Jawab

Hindari kata “tapi” dan terima segala tanggung jawab dengan lapang dada.

Contoh pernyataan maaf yang menerima tanggung jawab menurut Gary yakni, “Aku tahu yang kulakukan salah dan tidak ada alasan yang membenarkannya.”

Menurut Gary, orang dewasa bisa sulit mengakui kesalahannya karena takut harga dirinya akan hancur.

Menurut Aaron Lazare, profesor di University of Massachusetts Medical School dan penulis buku On Apology, mengakui kesalahan bisa terasa menyiksa karena membuat kita perlu menyadari kita tidak sempurna.

Padahal, mengakui kesalahan adalah salah satu bentuk keberanian.

John Kador, penulis buku Effective Apology, menyatakan mengakui kesalahan dan menerima tanggung jawab adalah bentuk integritas manusia.

3. Melakukan Perbaikan

Terkadang kata-kata belum cukup untuk melengkapi proses perbaikan dalam sebuah hubungan.

Gary kemudian memberikan beberapa cara untuk membantu Anda memperbaikinya, seperti mengatakan, “Apakah ada yang bisa kulakukan untuk memperbaikinya?”

Menurut Gary, langkah ini adalah salah satu ekspresi cinta Anda pada pasangan.

Memperbaiki kesalahan adalah salah satu cara untuk meyakinkan Anda masih menyayangi dan menghargai pasangan.

4. Tidak Ada Pengulangan

Pertobatan tak hanya berlaku terhadap dosa terhadap Tuhan, tetapi juga terhadap segala kesalahan yang telah kita lakukan.

" Jelas saja, tidak cukup meminta maaf lalu kembali melakukan kesalahan Anda" kata Harriet Lerner, psikolog klinis dan penulis buku Why Won’t You Apologize?

Aaron juga mengingatkan permohonan maaf yang tulus adalah sebuah komitmen, karena membuat kita mengupayakan keberhasilan dalam hubungan dan perkembangan diri.

Guna mengomunikasikan keinginan Anda untuk tidak mengulangi kesalahan, Gary menyarankan penambahan rencana aksi dalam permohonan maaf verbal kamu.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Wanita   Pasangan   Bertengkar   Pria   

Terpopuler