IBU hamil (bumil) harus ekstrahati-hati dalam memilih kosmetik. Sebab, beberapa bahan kandungan kosmetik disinyalir dapat membahayakan janin.
Spesialis obstetri dan ginekologi dari RS Bedah Surabaya dr Ariefandy Pambudi SpOG mengatakan, sebelum menggunakan produk kosmetik, pastikan bumil membaca kandungan bahan terlebih dahulu. Sebab, beberapa kandungan yang berbahan dasar aluminium, timah hitam, dan metil merkuri dapat terserap pori-pori dan meracuni janin. "Sebaiknya hindari kosmetik dengan kandungan bahan-bahan seperti itu," jelas dia.
Bahan yang patut diwaspadai bumil, antara lain, salicylic acid, BHA (beta hydroxy acid), dan benzoil peroksida. Bahan itu, papar Ariefandy, biasanya ada pada produk yang mencegah dan mengobati jerawat. Termasuk terkandung dalam obat anti penuaan kulit.
Bila bumil mengonsumsi aspirin dan menggunakan produk kosmetik yang mengandung bahan itu, dapat terjadi keguguran atau komplikasi pada kehamilan. Selain itu, ada retinol A yang merupakan jenis vitamin A untuk mengobati jerawat dan bermanfaat dalam pengelupasan kulit mati. "Dosis yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan janin," paparnya.
Masih ada beberapa bahan lain yang sebaiknya dihindari. Tapi, bukan berarti bumil tak boleh cantik.
Ada beberapa kiat untuk tetap sehat dan cantik. Antara lain, mengutamakan kebersihan dengan mandi minimal dua kali sehari. Jika kulit terlalu berminyak, bumil bisa memakai bedak tabur. Jika tipikal kulit kering, gunakan bedak padat.
Lalu, pilih kosmetik berbahan dasar air dan terdaftar di Kemenkes/BBPOM. Selain itu, hindari segala produk pemutih, baik pasta gigi maupun lotion tubuh dan wajah. Juga, ada baiknya bila bumil selalu mengonsultasikan ke dokter saat menerima obat, khususnya obat oral. (kit/c11/ayi)
Bahan yang Harus Dihindari
Spesialis obstetri dan ginekologi dari RS Bedah Surabaya dr Ariefandy Pambudi SpOG mengatakan, sebelum menggunakan produk kosmetik, pastikan bumil membaca kandungan bahan terlebih dahulu. Sebab, beberapa kandungan yang berbahan dasar aluminium, timah hitam, dan metil merkuri dapat terserap pori-pori dan meracuni janin. "Sebaiknya hindari kosmetik dengan kandungan bahan-bahan seperti itu," jelas dia.
Bahan yang patut diwaspadai bumil, antara lain, salicylic acid, BHA (beta hydroxy acid), dan benzoil peroksida. Bahan itu, papar Ariefandy, biasanya ada pada produk yang mencegah dan mengobati jerawat. Termasuk terkandung dalam obat anti penuaan kulit.
Bila bumil mengonsumsi aspirin dan menggunakan produk kosmetik yang mengandung bahan itu, dapat terjadi keguguran atau komplikasi pada kehamilan. Selain itu, ada retinol A yang merupakan jenis vitamin A untuk mengobati jerawat dan bermanfaat dalam pengelupasan kulit mati. "Dosis yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan janin," paparnya.
Masih ada beberapa bahan lain yang sebaiknya dihindari. Tapi, bukan berarti bumil tak boleh cantik.
Ada beberapa kiat untuk tetap sehat dan cantik. Antara lain, mengutamakan kebersihan dengan mandi minimal dua kali sehari. Jika kulit terlalu berminyak, bumil bisa memakai bedak tabur. Jika tipikal kulit kering, gunakan bedak padat.
Lalu, pilih kosmetik berbahan dasar air dan terdaftar di Kemenkes/BBPOM. Selain itu, hindari segala produk pemutih, baik pasta gigi maupun lotion tubuh dan wajah. Juga, ada baiknya bila bumil selalu mengonsultasikan ke dokter saat menerima obat, khususnya obat oral. (kit/c11/ayi)
Bahan yang Harus Dihindari
- Retinol A : biasa untuk Obat jerawat Exfoliating (pengelupasan kulit mati) yang dapat mengganggu pertumbuhan janin.
- Salicylic acid, BHA dan Benzoil peroksida : Biasa untuk Obat jerawat Krim anti-aging yang dapat menimbulkan keguguran komplikasi kehamilan
- Paraben : biasa untuk body lotion moisturizer yang memengaruhi alat reproduksi janin, khususnya yang berjenis kelamin laki-laki
- Accutane : biasa untuk obat oral jerawat yang berefek pada keguguran kehamilan atau membuat bayi terlahir dengan cacat serius
- Hidrokortison : biasa untuk mengobati jerawat yang efeknya meracuni janin sehingga berujung bayi lahir dalam kondisi cacat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tetap Energik saat Puasa
Redaktur : Tim Redaksi