jpnn.com, BOGOR - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengingatkan kepada para guru untuk tidak memberi ruang intoleransi di sekolah.
“Jika guru melihat gejala tersebut, maka harus segera mengambil langkah yang mendidik dan mencerahkan,” kata Muhadjir saat kunjungan ke SMK 1 Muhammadiyah di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, kemarin.
BACA JUGA: Mendikbud: Guru Harus Jadi Contoh Keberagaman
Muhadjir juga mengimbau guru untuk memberikan contoh saling menghargai dalam keberagaman di sekolah.
“Berikan pencerahan kepada siswa tentang Keindonesiaan dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila, sehingga tidak ada tindakan intoleran di sekolah,” tegas Muhadjir.
BACA JUGA: Mendikbud: Buku Harus Murah dan Bermutu
Menurutnya, sikap Keindonesiaan para siswa harus bagus karena pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Hal tersebut sesuai dengan UU Sisdiknas, Bab III tentang Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan.
“Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak boleh dimasukkan doktrin menyesatkan. Sikap Keindonesiaan siswa harus bagus,” tegasnya.
BACA JUGA: Mendikbud Dorong LPMP Adopsi PPK Dalam Pelatihan K-13
Di depan para guru penyelenggara pendidikan Muhammadiyah Kabupaten Bogor, Muhadjir berpesan untuk mengedepankan Nilai Keindonesiaan di sekolah.
“Guru di sekolah Muhammadiyah juga harus mengedepankan nilai-nilai Keindonesiaan. Konsep Muhammadiyah, Indonesia adalah Darul Ahdi Wal Assyahadah, yaitu menyatakan bahwa hanya ada Indonesia di Negara ini, dan NKRI sudah final,” pesannya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos Ormas Penolak Gereja Diperlakukan Seperti Teroris
Redaktur : Tim Redaksi