Jangan Biarkan Capres Galang Dana dari Cukong

Kamis, 28 Juni 2018 – 20:34 WIB
Pemilu. ILUSTRASI. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sistem pemilu di Indonesia dinilai terlalu kompleks sehingga membutuhkan anggaran sangat banyak. Ada baiknya sistem pemilu kepala daerah disederhanakan lagi.

"Sistem pemilu kada harus disederhanakan lagi agar lebih murah," ujar Andi Alfian Mallarangeng, pengamat politik, Kamis (28/6).

BACA JUGA: Tokoh Papua: AHY Figur Pemimpin Masa Depan Indonesia

Andi berpendapat, sudah saatnya rakyat ikut membantu kandidat pilihannya agar menang. Salah satunya lewat penggalangan dana agar saat terpilih, kandidatnya fokus pada kepentingan rakyat.

Dia mencontohkan, pemilu di Amerika. Kalangan buruh menggalang dana USD 5 per orang demi mendukung kemenangan calon presiden lewat program-program yang disampaikan dalam kampanye.

BACA JUGA: Sam Aliano: Rakyat Butuh Capres Alternatif

Kondisi ini berbeda dengan Indonesia. Kandidat diminta cari dana sendiri. Alhasil kandidat cari gampang dengan mendekati cukong dan konglomerat.

"Akan beda rasanya bila dananya berasal dari sumbangan rakyat. Kalau konglomerat pasti ada take and give-nya sehingga kepentingan rakyat terabaikan," terangnya.

BACA JUGA: Unggul di Pilkada 10 Provinsi, PAN Semakin Pede Sambut 2019

Pendapat senada diungkapkan Effendy Gazali, pengamat komunikasi politik. Menurutnya, ongkos pemilu kada terlalu mahal sehingga harus disederhanakan.

Dia juga mendukung penggalangan dana dari masyarakat. Sudah saatnya masyarakat diikutsertakan dalam menggalang dana bagi kandidat yang diinginkannya.

"Metode penggalangan dana seperti di Amerika memang bisa ditiru tentunya harus tetap diawasi KPU. Kalau ini jalan, akan lebih fair karena kandidat tidak perlu ada kontrak politik dengan penyokong dananya. Kandidat juga bisa lebih mudah memenuhi janji kampanyenya kepada rakyat," bebernya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulit Maju Capres, Gatot Nurmantyo Memiliki Dua Kelemahan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler