Jangan Biarkan Setiap Hari Prajurit TNI dan Rakyat Dibunuh, Tindak Tegas OPM

Rabu, 08 Desember 2021 – 20:34 WIB
Mantan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal (Purn.) Supiadin Aries Saputra. Foto tangkapan layar YouTube Hersubeno Arief

jpnn.com, JAKARTA - Berulangkali prajurit TNI gugur saat bertugas di Papua. Terbaru adalah Sersan Dua Putra Rahaldi yang tengah ditugaskan di Koramil Persiapan Suru-Suru, Kodim 1715/Yahukimo, Papua, Jumat (3/12). 

Dia meninggal setelah ditembak dadanya oleh kelompok separatis bersenjata Papua saat tengah mengambil air. Sementara rekannya luka-luka tertembak di pinggang.

BACA JUGA: Ratusan Prajurit Korps Marinir TNI AL Bersiaga di Tepi Pantai, Ada Apa?

Menurut mantan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal (Purn.) Supiadin Aries Saputra, pemerintah harus menempuh strategi lain dan bersikap tegas menghadapi Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut. Ini karena gerakan bersenjata mereka makin meningkat.

"Sangat berbeda kalau kita lihat perkembangannya dalam 34 tahun terakhir ini," kata Mayjen Supiadin dalam kanal Hersubeno Arief, dipantau JPNN, Rabu (8/12).

BACA JUGA: Satgas TNI AL Bantu Warga Terdampak Bencana Erupsi Gunung Semeru

Gerakan bersenjata OPM ini makin meningkat. Dia mencontohkan aksi-aksi OPM yang menyerang pos-pos polisi, TNI, menyerang pemukiman, bahkan membakar fasilitas umum.

Alumni Akabri tahun 1975 ini tidak mempermasalahkan jika saat ini operasi penanganan Papua diserahkan kepada Polri dari sebelumnya dipegang TNI. 

BACA JUGA: Kejadiannya di Kafe, 3 Prajurit TNI AD Pukul Polwan

Begitu juga terkait munculnya istilah lain dari Gerakan Separatis Bersenjata kemudian berubah menjadi Kelompok Separatis Bersenjata (KSB).

Karena pendekatan hukumnya berubah lagi menjadi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dan terakhir disebut kelompok teroris bersenjata. 

"Namun substansi masalahnya juga tidak selesai-selesai, kita sudah melakukan pendekatan hukum, ekonomi, sosial budaya, pendekatan kesejahteraan sudah juga, tetapi mengapa tidak berhenti? Karena inginnya merdeka itu kata kuncinya," tegas Supiadin.

Oleh karena itu jadi prioritas OPM, dia menyarankan pemerintah bersikap tegas. Jangan membiarkan kelompok bersenjata mengumbar kekerasan terhadap rakyat dan juga aparat keamanan.

Pemerintah jangan membiarkan setiap hari prajurit dibunuh, rakyat juga dibunuh, pegawai-pegawai perusahaan dibunuh, kontraktor dibunuh. Fasilitas sosial yang notabene juga mereka butuhkan seperti Puskesmas dan segala macamnya mereka bakar, pasar mereka bakar.

"Jadi harus ada tindakan tegas. Jangan cuma permisi, ya sudahlah enggak apa-apa, cuma satu saja yang dibakar, kita bisa bikin lagi. Enggak bisa begitu," pungkasnya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Natalia
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Prajurit TNI   OPM   Opm Papua   KKB  

Terpopuler