jpnn.com - Aktivitas menyikat gigi setiap hari sangatlah penting untuk membersihkan gigi dan mulut. Namun sayang, masih banyak yang menyikat gigi dengan cara yang salah. Bukannya membersihkan dan merawat, Anda justru merusak gigi dan lapisannya.
Hal tersebut diamini drg. Callista Argentina dari KlikDokter lewat salah satu artikelnya. Menurut drg. Callista pada dasarnya, menyikat gigi bertujuan membersihkan sisa makanan yang menempel dan terselip di antara gigi. Jika cara yang dilakukan salah, maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan gusi dan rongga mulut secara keseluruhan.
BACA JUGA: Ini Penyebab Gusi Berdarah saat Menyikat Gigi
Dilansir dari the Healthy, berikut cara menyikat gigi yang salah:
1. Tidak cukup lama menggosok gigi
Durasi menyikat gigi yang direkomendasikan American Dental Association adalah 2 menit. Namun, banyak orang yang sengaja bahkan tidak sadar menyingkat durasi itu.
BACA JUGA: Mau Mandi dan Sikat Gigi, Ketemu Abang Tewas Gantung Diri di Sumur
“Berbagai penelitian telah menghitung waktu orang menyikat gigi dan bertanya berapa lama mereka menyikat gigi. Kebanyakan orang mengira mereka menyikat gigi selama beberapa menit. Faktanya, mereka menyikat gigi kurang dari setengah menit,” kata Ed Hewlett, profesor kedokteran gigi restoratif dan dekan rekanan di UCLA School of Dentistry di Los Angeles.
Untuk memastikan durasi Anda menyikat gigi, Anda bisa menggunakan sikat gigi eletrik yang berbunyi “bip” saat Anda mencapai dua menit. Anda juga bisa minta bantuan timer di ponsel.
BACA JUGA: Sikat Gigi Sambil Jongkok di Tepi Sungai, Disergap Buaya, Miswar Berani Melawan
2. Menyikat terlalu keras
Jangan anggap gigi seperti wajan yang harus disikat dengan keras agar semua kotorannya keluar. "Ketika menyikat gigi dengan keras, Anda mendapatkan sensasi yang memuaskan bahwa telah benar-benar membersihkan gigi," kata Dr. Hewlett.
Bukannya membuat gigi lebih bersih, hal itu justru bisa membahayakan. "Mendorong terlalu keras dapat menekan jaringan gusi, sehingga dapat memperlihatkan sebagian dari akar gigi," kata Dr. Hewlett.
“Area itu bisa menjadi lebih sensitif terhadap panas dan dingin. Akar juga lebih rentan terhadap gigi berlubang daripada bagian email gigi yang keras,” tutur dia.
3. Bulu sikat gigi keras
Ditambahkan oleh drg. Callista, jika Anda mengalami gusi berdarah saat menyikat gigi, salah satu penyebabnya adalah jenis bulu sikat gigi terlalu keras. Nah, bulu sikat itu ada yang hard, medium, dan soft.
Kalau Anda memiliki gusi yang normal berwarna merah muda, tidak mudah berdarah, dan tidak mengalami penurunan gusi, Anda lebih bebas untuk memilih sikat gigi. Namun, jika Anda memiliki beberapa gigi yang mengalami penurunan gusi atau gusi berdarah, disarankan menggunakan bulu sikat yang tingkat soft.
4. Kepala sikat gigi terlalu besar
Sikat gigi harus pas dengan mulut Anda dengan nyaman, yang berarti tidak terlalu kecil atau besar. Karena itu, sebelum menyikat gigi, Anda harus tahu ukuran rahang dan mulut Anda, apakah tergolong sempit atau lebar.
Kepala sikat gigi ada yang berbentuk seperti kapsul dan lebih panjang, ada yang membulat di tengah dan lebih pendek, dan ada pula yang mengecil di bagian ujung. Menurut drg. Callista, Anda yang punya bukaan mulut lebar dan besar, bisa lebih leluasa untuk memilih sikat gigi diinginkan.
Sedangkan Anda yang bukaan mulutnya lebih sempit – atau memiliki gigi yang penuh sampai paling ujung belakang – pilhlah sikat gigi dengan kepala yang mengecil di bagian ujung. Dengan ini, sikat gigi akan mampu membersihkan sampai ke celah terujung di gigi paling belakang,” dia menjelaskan.
5. Sikat gigi lama tak diganti
Coba ingat, kapan terakhir kali Anda mengganti sikat gigi? Tiga bulan lalu? Enam bulan lalu? Atau bahkan setahun lalu? Seiring waktu, bulu sikat akan berubah, menjadi “mekar”, tertekuk, dan melengkung sehingga bulu-bulu ini tidak lagi mengarah ke arah yang benar saat digunakan.
"Sebaiknya, setiap tiga bulan Anda hadiahi diri sendiri dengan sikat gigi baru," ungkap Dr. Hewlett.
6. Anda tidak flossing gigi
Menjaga kebersihan gigi tak cukup hanya dengan menyikat gigi. Disampaikan drg. Callista, Anda juga perlu melakukan flossing gigi agar sisa makanan dan plak di sela-sela gigi bisa bersih sepenuhnya.
Flossing gigi merupakan prosedur pembersihan gigi menggunakan benang khusus. Menurut The American Dental Association, tindakan ini dapat membersihkan plak di antara sela-sela gigi hingga 80%.
Namun, drg. Callista mengingatkan agar flossing gigi dilakukan dengan cara yang tepat. “Kalau dilakukan dengan cara yang salah, flossing gigi dapat menyebabkan sisa makan terdorong ke dalam saku gusi. Ini dapat menyebabkan karies pada akar gigi karena makanan lebih mudah tersangkut di sana,” ujarnya.
Daripada melakukan enam cara menyikat gigi yang salah di atas, lakukan tips menyikat gigi yang benar menurut drg. Callista. Pertama, bulu sikat gigi diarahkan ke pangkal gigi dengan sudut 45? dari sumbu gigi.
Beri tekanan lembut untuk menempatkan ujung bulu sikat pada batas antara gusi dan gigi. Lalu, getarkan dan gosok dengan 5 gerakan tanpa memindahkan ujung bulu sikat dari garis gusi. Selanjutnya, arahkan bulu sikat gigi 45? menghadap perbatasan gusi dan gigi. Lalu, gerakkan ke arah permukaan kunyah gigi sebanyak 5 kali. Lakukan ini di setiap sisi gigi.
Menyambut Hari Kesehatan Gigi dan Mulut, Anda perlu lebih sadar dalam menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut. Mulailah dengan menyingkirkan cara menyikat gigi yang selama ini salah, namun tetap Anda lakukan. Lakukan kiat-kiat di atas untuk mendapatkan kondisi gigi dan mulut yang sehat.(RVS/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy