jpnn.com - MEDAN - Pascadikeroyok puluhan pria cepak, Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Martualesi Sitepu, mendapat perawatan di ruang lantai 2 kamar 208, RS Methodis. Tampak mata sebelah kirinya masih lembam.
Kepada POSMETRO MEDAN (Grup JPNN) yang menyambanginya, korban mengaku penganiayaan itu bermula dari salah paham. "Kesalahpahaman itu. Dan sekarang sudah damai. Kemarin itu kami membubarkan mereka. Kami kira geng motor," ujar korban.
BACA JUGA: Kanit Reskrim Dianiaya Puluhan Pria Berambut Cepak
Lantas jika salah paham mengapa penganiayaan tersebut sampai terjadi? Dan mengapa polisi tidak menindak lanjutinya? Iptu Martualesi memilih diam. Dia lebih berkenan menceritakan kondisinya.
Bahkan Kanit Reskrim Delitua itu menolak difoto dengan alasan dapat membahayakan dirinya. "Udah lumayan. Tapi jangan foto-fotolah, kami di lapangan, bahaya itu," ucapnya.
BACA JUGA: Sipir Dipukuli Pol PP
Kepala Penerangan Kodam I/ Bukit Barisan Kolonel Kav Halilintar Sembiring yang dihubungi POSMETRO MEDAN juga menyebut peristiwa itu hanya kesalahpahaman dan sudah diselesaikan.
"Hal itu hanya kesalahpahaman saja. Menurut laporan yang saya terima, seorang oknum TNI yang berasal dari Baterai B Titi Kuning itu kehilangan sepeda motornya. Oleh karena itu, dia coba mencari sendiri dengan beberapa warga, dan karena tak ketemu juga akhirnya berniat hendak pulang ke asrama. Dan sesaat hendak sampai, tiba-tiba dipepet oleh mobil jenis Inova," ucap Halilintar.
Ditambahkan Halilintar, kesalahanpahaman ini telah diselesaikan. "Masalah telah selesai, pada esok harinya (Minggu), karena telah ada pertemuan, yang langsung dihadiri oleh Kaporesta Medan, Kapolsek Delitua, Danyon," tambahnya. (gus/tun/bud)
BACA JUGA: Hobi Onani di Depan Dokter Cantik
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Jenazah Gosong Anaknya, Seorang Ibu Histeris
Redaktur : Tim Redaksi