Jangan Gegabah Buka Sekolah di Masa Pandemi Covid-19

Senin, 01 Juni 2020 – 16:20 WIB
Para murid sedang belajar di sekolah. Foto: Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diminta tidak gegabah dalam memutuskan dimulainya kembali pembelajaran tatap muka.

Hal ini disampaikan Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR RI menanggapi rencana kembali dibukanya sekolah di tengah pandemi covid-19

BACA JUGA: Sekolah Akan Dimulai Kembali, Begini Cara Menjaga Imun Anak

Jika ada daerah yang sudah siap, pelaksanaannya harus bertahap.

"Jangan gegabah memutuskan untuk membuka sekolah di masa pandemi Covid-19. Kalaupun akan dilakukan, sebaiknya secara bertahap," kata Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR RI kepada JPNN.com, Senin (1/6).

BACA JUGA: Soal Pembukaan Sekolah, Fahira Idris: Selama Belum Aman Jangan Coba-coba

Dia mencontohkan, sekolah yang berada di zona hijau bisa kembali memulai pembelajaran tatap muka tetapi harus memenuhi syarat sesuai protokol kesehatan.

Itu pun jumlah siswa dalam satu kelas tidak boleh terlalu banyak. Maksimal 20 orang. Sedangkan sekolah di zona merah dan kuning, tidak dulu dibuka saat ini.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Banyak yang Bela Ruslan Buton, Fadli Zon Kena Kick Mahfud MD?

Sekolah yang akan menerapkan pembelajaran tatap muka harus memerhatikan keberadaan wastafel, sabun pencuci tangan, kebersihan kelas dan sekolah lewat penyemprotan disinfektan, serta prosedur tanggap Covid-19 lainnya.

"Intinya Kemendikbud harus melakukan konsultasi dan koordinasi sama gugus kendali Covid-19, Kemenkes, pemda baik provinsi, kab/kota, pamangku kepentingan. Teknisnya tentu akan ada perbedaan di antara daerah dikarenakan situasi dan kondisi yang berbeda. Selain itu juga harus memperhatikan karakter berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan," bebernya.

Dia kembali menegaskan, pembukaan sekolah di tengah pandemi Covid-19 bukan hal mudah karena menyangkut nyawa manusia.

Apalagi untuk siswa jenjang pendidikan dasar maupun menengah masih banyak yang belum paham tentang physical distancing. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler