JAKARTA - Ketum PB PBSI, Gita Wirjawan mengeluarkan komentar mengenai kegagalan Indonesia menempatkan banyak wakil di final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan tersebut mengatakan, harus ada yang diubah dalam peta kekuatan Indonesia di masa depan.
“Kasihan kalau Owi/Butet (sapaan karib Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir) terus yang menjadi andalan. Beban untuk mereka tentu akan sangat berat. Pressurenya semakin kuat pada mereka,” terang Gita dalam sesi press conference di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (16/6).
Sebelum Indonesia Open digelar, publik memang banyak berharap pada Owi/ Butet untuk melaju ke tangga juara. Sebab, keduanya datang ke kejuaraan dengan total hadiah USD 700 ribu tersebut dengan status juara dua kali All England. Sayangnya, langkah keduanya terhenti di babak semifinal.
Nah, bagi PB PBSI, apa yang dialami Owi/ Butet tentu tak boleh terulang lagi di kejuaraan-kejuaraan di masa mendatang. Indonesia tak boleh lagi mengandalkan satu atau dua wakil untuk merebut gelar jawara.
“Ke depan, jangan hanya ganda putra atau campuran yang menjadi andalan Indonesia. Kami inginkan tiga nomor. Kalau bisa malah lima nomor sekaligus. Namun, saat ini grafiknya sudah mulai meningkat,” tegas Gita.
PB PBSI pun berjanji meningkatkan performa para pemain di luar ganda putra dan campuran. Gita mengatakan, peluang tiga nomor lainnya untuk merebut gelar juara sangat besar.
“Kalau melihat hasil di Indonesia Open kali ini, kami yakin bisa. Beberapa pemain sudah menunjukkan hasil yang dahsyat,” tegas Gita. (jos/jpnn)
IPL Juga Ikut Dibahas di Kongres PSSI
SURABAYA -- Kongres PSSI akan berlangsung di Hotel Shangri-la Surabaya, Senin (17/6). Salah satu masalah yang akan dibahas adalah pelaksanaan kompetisi.
PSSI tidak hanya membahas Indonesia Super League (ISL) tapi juga kompetisi Indonesia Premiere League (IPL). Hal ini disampaikan oleh anggota komite eksekutif (exco) PSSI, Erwin Dwi Budiawan di Hotel Shangri-la Surabaya, Minggu (16/6)
"Semua kompetisi yang ada di bawah naungan PSSI akan kita laporkan ke Kongres. IPL juga akan kita bahas. Pokoknya semua kompetisi akan kita laporkan di kongres," ungkap Erwin.
Saat ini peserta Kongres PSSI mulai berdatangan dari berbagai daerah. Kongres PSSI di Surabaya menjadi sangat penting karena merupakan amanat dari Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Jakarta 17 Maret lalu.
Ketua Panitia Kongres PSSI Sefdin Syaifudin mengatakan, pemberitahuan pelaksanaan kongres sudah dilakukan 8 minggu sebelum pelaksanaan kongres. Sementara undangan disebar 4 minggu sebelum kegiatan. (abu/jpnn)
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan tersebut mengatakan, harus ada yang diubah dalam peta kekuatan Indonesia di masa depan.
“Kasihan kalau Owi/Butet (sapaan karib Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir) terus yang menjadi andalan. Beban untuk mereka tentu akan sangat berat. Pressurenya semakin kuat pada mereka,” terang Gita dalam sesi press conference di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (16/6).
Sebelum Indonesia Open digelar, publik memang banyak berharap pada Owi/ Butet untuk melaju ke tangga juara. Sebab, keduanya datang ke kejuaraan dengan total hadiah USD 700 ribu tersebut dengan status juara dua kali All England. Sayangnya, langkah keduanya terhenti di babak semifinal.
Nah, bagi PB PBSI, apa yang dialami Owi/ Butet tentu tak boleh terulang lagi di kejuaraan-kejuaraan di masa mendatang. Indonesia tak boleh lagi mengandalkan satu atau dua wakil untuk merebut gelar jawara.
“Ke depan, jangan hanya ganda putra atau campuran yang menjadi andalan Indonesia. Kami inginkan tiga nomor. Kalau bisa malah lima nomor sekaligus. Namun, saat ini grafiknya sudah mulai meningkat,” tegas Gita.
PB PBSI pun berjanji meningkatkan performa para pemain di luar ganda putra dan campuran. Gita mengatakan, peluang tiga nomor lainnya untuk merebut gelar juara sangat besar.
“Kalau melihat hasil di Indonesia Open kali ini, kami yakin bisa. Beberapa pemain sudah menunjukkan hasil yang dahsyat,” tegas Gita. (jos/jpnn)
IPL Juga Ikut Dibahas di Kongres PSSI
SURABAYA -- Kongres PSSI akan berlangsung di Hotel Shangri-la Surabaya, Senin (17/6). Salah satu masalah yang akan dibahas adalah pelaksanaan kompetisi.
PSSI tidak hanya membahas Indonesia Super League (ISL) tapi juga kompetisi Indonesia Premiere League (IPL). Hal ini disampaikan oleh anggota komite eksekutif (exco) PSSI, Erwin Dwi Budiawan di Hotel Shangri-la Surabaya, Minggu (16/6)
"Semua kompetisi yang ada di bawah naungan PSSI akan kita laporkan ke Kongres. IPL juga akan kita bahas. Pokoknya semua kompetisi akan kita laporkan di kongres," ungkap Erwin.
Saat ini peserta Kongres PSSI mulai berdatangan dari berbagai daerah. Kongres PSSI di Surabaya menjadi sangat penting karena merupakan amanat dari Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Jakarta 17 Maret lalu.
Ketua Panitia Kongres PSSI Sefdin Syaifudin mengatakan, pemberitahuan pelaksanaan kongres sudah dilakukan 8 minggu sebelum pelaksanaan kongres. Sementara undangan disebar 4 minggu sebelum kegiatan. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos F1 Salahkan Mercedes
Redaktur : Tim Redaksi