Jangan Harap Menangkan Pilkada DKI Dengan Program Ini

Selasa, 11 April 2017 – 21:43 WIB
Warga DKI menggunakan hak pilihnya di pilkada DKI. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Arif Susanto mengatakan program Jakarta Bersyariat adalah wacana yang inkonsisten dan tidak membantu memenangkan Pilkada Jakarta 2017.

“Jakarta bersyariat tidak akan ampuh untuk memenangkan pasangan calon mana pun,” kata Arif saat menjadi pembicara di diskusi bertajuk ‘Ketika Jakarta Bersyariah Ditolak Paslon: Akankah Peta Dukungan Berubah?’ di D’Hotel, Jakarta Pusat, Selasa..

BACA JUGA: Para Relawan Paslon DKI Makin Rajin Blusukan

Dia mengungkapkan setidaknya ada empat alasan sehingga calon yang mengusung wacana Jakarta Bersyariat ini tidak akan jadi prioritas bagi pemilih.

“Ide Jakarta bersyariat ini dibangun di atas logika yang inkonsisten,” kata Arif.

BACA JUGA: Kata Siapa Video Kampanye Ahok-Djarot Provokatif

Selanjutnya, permasalahan Jakarta harus diselesaikan dengan program yang konkret.

Permasalahan seperti kemacetan, kemiskinan, dan korupsi menjadi prioritas di Jakarta.

BACA JUGA: Sebut Ada 2.333 Pemilih Ganda di Jakut

Sentimen keagamaan di Jakarta akan sulit berkembang karena warga Jakarta sangat beragam.

“Paslon tidak bisa memenangi pilkada hanya karena dukungan satu kelompok. Ini perlu diingat,” katanya.

Pendekatan elektoral nondemokrasi, menurut Arif, juga memiliki kecenderungan gagal sejak awal.

“Indonesia ini kan majemuk sejak awal. Ketika dikemukakan agenda yang anti demokrasi seperti Jakarta Bersyariat, maka muncul kecenderungan gagal. Tak hanya di Indonesia,” katanya.

Konsep syariat, sambungnya, juga tidak akan cocok karena sistem demokrasi membutuhkan solidaritas inklusif bukan semangat loyalitas eksklusif yang didukung oleh golongan tertentu.

“Ini juga mendegradasi posisi mulia agama ketika program-program syariah ini ditawarkan dalam agenda politik,” pungkas Arif. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Minta Para Saksi tak Hanya Fokus 19 April


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler