jpnn.com, GORONTALO - Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi menyatakan dalam setahun produksi stok jagung Indonesia sekitar 23 juta ton.
Stok jagung itu sebagian besar dimanfaatkan untuk persediaan pakan secara nasional.
BACA JUGA: Jagung Melimpah, Gorontalo Wajib Serapan 120 Ton per Hari
Untuk itu, dia meminta pengusaha dan peternak tidak perlu mengimpor pakan dari luar negeri karena produksi Indonesia sudah memenuhi.
Kementan juga telah menjalin kerja sama dengan pengusaha pakan ternak seluruh Indonesia untuk memanfaatkan jagung nasional.
BACA JUGA: Aksi Serap Gabah untuk Membantu dan Menyejahterakan Petani
"Jangan cepat-cepat impor. Pakai dulu yang kita punya. Mahal dikit gak apa-apalah, toh jagung kita kan. Jangan mentang-mentang murah jadi beli di luar. Jangan gitu lah," ujar Agung saat menghadiri Rakor Sergap dan Pengembangan Jagung di kantor gubernur Gorontalo.
Menurut Agung, pemerintah juga harus punya cadangan jagung nasional.
BACA JUGA: Mentan Amran Terima Kunjungan Wakil Menteri Pertanian Brazil
Yaitu cadangan jagung pemerintah baik pusat maupun daerah. Totalnya 8 persen.
"Sisanya ekspor dong. Jangan di dalamnya kurang terus kita ekspor kan gak mungkin," tegasnya.
Hasil panen jagung yang diekspor Indonesia ke negara tetangga sekitar 4 juta ton.
Kebanyakan yang diekspor adalah jagung hibrida untuk pakan. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RI - Brasil Sepakat Meningkatkan Kerja Sama Bilateral
Redaktur & Reporter : Natalia