jpnn.com, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memastikan para petugas gabungan melakukan pengendalian pemudik di Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
Pengendalian pemudik dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di wilayah setempat.
BACA JUGA: Aturan Baru soal Parkir, Seluruh Warga Surabaya Harus Tahu
"Tidak ada penyekatan bukan berarti tidak ada pengendalian bagi pemudik yang ingin merayakan Iduladha di kampung halaman. Kita (Emil lihat masih ada petugas yang dari kemarin bertugas dan ada yang diputar balik karena tidak memenuhi syarat perjalanan," ujar Emil Dardak di Surabaya, Senin (19/7) malam.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu didampingi sejumlah pimpinan forum koordinasi daerah (forkopimda) setempat meninjau langsung pelaksanaan pengendalian pemudik tujuan Pulau Madura di Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
BACA JUGA: Minta Pemerintah Pusat tak Perpanjang PPKM Darurat, Ganjar: Aku ora Tegel
"Seperti kita lihat bersama, tidak ada pemudik yang memenuhi Jembatan Suramadu seperti yang mungkin tadi sore sempat dikabarkan. Karena kenyataannya kalau terjadi antrean seperti pada masa Iduladha tahun lalu, sudah langsung dinaikkan levelnya dari status pengendalian menjadi penyekatan untuk menghalau," ucapnya.
Pemudik tujuan Pulau Madura menjadi salah satu perhatian setelah pascalebaran Idulfitri lalu terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan.
BACA JUGA: Kesaksian Pramugari tentang Kelakuan Pria Berjilbab di Dalam Pesawat, Ya Ampun
Terlebih, kata dia, masyarakat Madura memiliki budaya "toron", yaitu pulang kampung untuk merayakan Hari Raya Iduladha bersama keluarga.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Brigadir Jenderal Polisi Slamet Hadi Supraptoyo menyampaikan pengendalian pemudik Idul Adha tidak hanya digelar di Jembatan Suramadu, melainkan juga di sejumlah titik perbatasan wilayah Jawa Timur lainnya.
"Semua daerah di Jawa Timur juga rawan pemudik. Ini kaitannya dengan penerapan protokol kesehatan, baik di Kota Surabaya, daerah Mataraman, Madiun dan sekitarnya, termasuk Madura, ketika masyarakatnya tidak taat protokol kesehatan, rawan terpapar COVID-19," katanya.
Brigjen Slamet mengimbau agar seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bersama-sama memperkecil tingkat risiko penyebaran COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.
Wakapolda Brigjen Pol Slamet menegaskan status pengendalian pemudik Iduladha yang digelar di sejumlah titik perbatasan wilayah Jawa Timur bisa langsung ditingkatkan menjadi penyekatan jika arus lalu lintas mulai terlihat padat.
Dia mengatakan, kegiatan pengendalian pemudik Iduladha 1442 Hijriah dijadwalkan berlangsung hingga 25 Juli mendatang.
"Tapi sebenarnya bukan soal sampai kapan kegiatan pengendalian pemudik ini digelar, melainkan intinya adalah masyarakat harus taat protokol kesehatan untuk pencegahan penularan COVID-19," tutur dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo