jpnn.com, JAKARTA - Sebelum berniat menjual mobil bekas, ada baiknya kita memahami persentase turunnya nilai jual mobil bekas dari tahun ke tahun, selain faktor brand image dan kondisi mobil itu sendiri.
Dari penjelasan Country Manager Carsome Indonesia Andreas Djingga, hampir seluruh pebisnis mobil bekas memiliki patokan sama dalam perhitungan pada penurunan harga beli mobil bekas dari pengguna langsung (usher).
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Harga Mobil Bekas MPV Naik Rp 2-5 Juta
"Di mana, setiap mobil baru yang keluar dari showroom dan mesin pertama kali dinyalakan maka harga mobil baru tersebut sudah turun sekitar 20 persen," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin (7/5).
Selanjutnya, terang Andreas mobil tersebut akan mengalami penambahan penurunan harga pada setiap tahun pemakaian. "Tapi persentasi penurunan nilai jual mobil bekas itu makin mengecil tiap tahunnya."
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Mobil Bekas Avanza dan Ertiga Paling Dicari
Andreas menegaskan, perhitungan persentase penurunan tersebut untuk pemakaian normal. "Semakin tua itu turunnya semakin sedikit, tapi memang pertama kali keluar showroom nilai jualnya langsung sebesar itu," katanya.
Sementara perhitungan pemakaian normal pada mobil itu, sambung Andreas untuk jenis sedan biasanya dihitung pemakaian antara 10-15 ribu kilometer dan jenis sport utility vehicle (SUV) biasanya berkisar antara 20 ribu kilometer.
BACA JUGA: Lebaran jadi Magnet Keuntungan Bisnis Mobil Bekas
Untuk memastikan aktivitas menjual mobil bekas tetap efisien, transparan dan mendapatkan harga terbaik, saat ini Carsome Indonesia telah berinovasi lewat pengembangan paltform penjualan mobil bekas berbasis daring ke dealer secara cepat, aman, dan gratis.
"Tentunya, melalui portal berbasis daring pelanggan dapat menjual kendaraan mereka dengan harga terbaik, mudah dan transparan kepada dealer mobil bekas," pungkas Andreas. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Terbaru: Ada Layanan Tukar Tambah Mobil di Blibli.com
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha