jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani enggan berspekulasi dengan adanya dugaan intimidasi massa #2019GantiPresiden terhadap kelompok #DiaSibukKerja saat car free day (CFD), di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/4).
Muzani mengaku belum mengetahui soal adanya dugaan intimidasi yang kini tengah ramai diperbincangkan tersebut. "Saya belum lihat, jadi belum bisa berkomentar karena kebetulan saya tidak mengikuti," katanya di gedung parlemen, Jakarta, Senin (30/4).
BACA JUGA: Massa #2019GantiPresiden Berulah, Sandi Curiga Ada Rekayasa
Hanya saja wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu tidak sepakat jika aksi yang terjadi tersebut dikait-kaitkan dengan Partai Gerindra maupun partai politik lain. "Tidak, tidak ada kaitannya dengan partai politik," ungkap Muzani.
Dia menuturkan, CFD itu sarana relaksasi bagi warga Jakarta. Siapa pun harus menjaga CFD sebagai sebuah tempat relaksasi bagi warga Jakarta.
BACA JUGA: Sandi Pastikan Pemprov DKI Perketat Izin Penggunaan Area CFD
Menurut Muzani, semua orang juga memiliki kebebasan mengekspresikan pandangan dan pikirannya yang diwujudkan dalam berbagai bentuk. Ada yang berbentuk tulisan, kreasi-kreasi lainnya hingga kaus. "Saya kira kalau pandangan itu dilakukan dalam bentuk misalnya 2019 ganti presiden sesuatu yang sah saja karena 2019 adalah Pilpres," katanya.
Menurut Muzani, Pilpres merupakan sarana demokrasi bagi rakyat menentukan pilihannya untuk mengganti presiden atau tidak. "Saya kira itu sesuatu yang sah dalam demokrasi untuk rakyat mengambil tindakan-tindakan ekspresi," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: #2019GantiPresiden Vs #DiaSibukKerja di CFD, Ini Kata Zulhas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologis Ketegangan Berbau Pilpres di Arena Car Free Day
Redaktur & Reporter : Boy