jpnn.com, JAKARTA - Densus 88 Antiteror jangan sampai lengah Sebab, masih ada belasan anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi yang belum tertangkap. Bahkan diduga, di antara mereka, ada yang memiliki kemampuan membuat bom.
BACA JUGA : JAD Bekasi dan Lampung Kolaborasi Rencanakan Penyerangan Saat Aksi Demo
BACA JUGA: Jago Merakit Bom, Pentolan JAD Bekasi Mantan Tukang Servis Elektronik
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, EY yang ditangkap Kamis lalu belajar membuat bom dari media sosial dan berperan sebagai amir JAD Bekasi.
Jika melihat latar belakang EY itu, sangat mungkin anggotanya telah diajari membuat bom besar.
BACA JUGA: Pimpinan JAD Bekasi Lihai Bikin Bom
"Di antara belasan terduga teroris itu, juga ada yang diduga mampu bikin bom," tutur dia.
Kondisi tersebut tentu tidak bisa didiamkan. Densus 88 Antiteror hingga hari ini terus memburu mereka.
BACA JUGA: Perakit Bom Bekasi Ternyata Pernah Juara Lomba Karate Tingkat Nasional
BACA JUGA : Pimpinan JAD Bekasi Lihai Bikin Bom
Kendati demikian, bila belajar dari kasus Sibolga, setelah terduga teroris di Lampung tertangkap, ternyata terduga teroris di Sibolga bersiap.
"Yang Sibolga membuat perangkap bom di sekitar rumah," jelas dia.
Dia menambahkan, perhitungan matang perlu dilakukan untuk menghindari kemungkinan petugas terluka karena serangan balasan teroris.
Target kelompok tersebut merupakan kerumunan massa yang besar.
Dengan pertimbangan itu, menurut dia, pengamanan pengumuman hasil Pemilu 2019 akan dibagi menjadi tiga ring. Yang berjaga adalah petugas gabungan TNI dan Polri. (idr/c11/git/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus 88 Antiteror Tangkap Lagi Petinggi JAD di Bekasi
Redaktur & Reporter : Natalia