JAKARTA - Anggota Komisi Hukum DPR, Aboebakar Alhabsy, menyatakan bahwa dua pengakuan penting Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, DJoko Susilo, terkait penelusuran aset eks Bank Century, harus ditindaklanjuti pihak terkait. Tindak lanjut itu perlu dilakukan untuk memuluskan asset recovery Bank Century yang ada di Swiss.
"Setidaknya, ada dua informasi penting dari Djoko Susilo yang perlu ditindaklanjuti," katanya, Jumat (15/3) kepada JPNN. Dijelaskannya, pengakuan penting pertama adalah informasi dari Djoko perihal aset senilai USD 156 juta milik bekas Bank Century yang berada dalam pengawasan pengadilan di Zurich.
Informasi kedua yang penting untuk ditindaklanjuti adalah keluhan Djoko soal Kedutaan Besar Republik Indonesia di Swiss yang merasa terhalangi dengan turunnya tim Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, serta LSM Centre for Asset Recovery (ICAR) yang ikut mengejar aset bank yang kini bernama Mutiara itu. "Kedua informasi itu penting untuk di-follow up agar asset recovery bisa berjalan dengan baik," katanya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, bila memang aset tersebut dalam pengawasan pengadilan Zurich, maka kemungkinan untuk diselamatkan lebih besar. "Karena ada perlindungan dari Swiss terhadap aset itu," ulasnya.
Namun, Aboebakar mengakui, hal ini memang tidak mudah dan harus dilakukan dengan cara yang benar dan pendekatan yang tepat. Salah satunya adalah dengan pendekatan G to G (antar-pemerintah) melalui KBRI. Sebab, KBRI secara legal dan secara diplomatik mewakili negara.
"Kalau Indonesia menggunakan jasa LSM, lantas di mana harkat negara kita? Ini sepertinya kita tidak punya organ negara yang memiliki kapasitas untuk men-tracking asset," ungkap Aboebakar.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanura: Tidak Mungkin Ada Penggulingan Terhadap SBY
Redaktur : Tim Redaksi