jpnn.com - TANGAN merupakan salah satu kunci kesehatan. Sebab, dengan alat tersebut, makanan masuk ke tubuh. Jika tangan bersih, higienis, tak ada masalah. Tetapi, dengan beragam aktivitas, kebersihan tangan perlu lebih diperhatikan.
Misalnya di masa liburan dan kumpul keluarga seperti saat ini. Seusai salat Id, biasanya ada ritual bersalam-salaman. Atau sungkem kepada orang tua dan kerabat. Bukannya berpikiran negatif, tetapi mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. "Maka, setelah berjabat tangan dengan banyak orang, sangat bijaksana jika mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir," terang dokter dan Marketing Manager RS Bedah Surabaya Adityaningrum.
BACA JUGA: Delapan Alasan Seks Bagus bagi Kesehatan
Apalagi, lanjut Tya, sapaan dr Adityaningrum, setelah itu biasanya langsung menyerbu makanan. Cicip ini cicip itu, dengan tangan yang bersih tentu akan lebih baik bagi pencernaan.
Mencuci tangan yang baik, menurut perempuan yang hobi traveling ini, dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama, setelah tangan dibasahi dan dibubuhi sabun, telapak saling digosokkan. Lalu, jangan lupa juga menggosok punggung tangan. Kiri dan kanan. "Setelah itu bersihkan sela-sela jari," tambah Tya. Lalu bagian antara jempol dan ibu jari.
BACA JUGA: Ingat 4F untuk Hindari Diare
Setelah itu, gunakan air mengalir untuk membilas. Jika tak ada wastafel, bisa juga menggunakan air dari gayung yang dikucurkan. "Pastikan bersih, lalu dikeringkan dengan handuk bersih," tegas perempuan berambut panjang ini.
Tya tidak memungkiri, anak-anak sering kali sulit diajak mencuci tangan. Dengan alasan malas karena menghabiskan waktu atau merasa tangannya tidak terlalu kotor.
BACA JUGA: Sariawan? Obati dengan Resep Alami
"Ajak anak dengan cara yang fun, lalu jadikan itu kebiasaan," tutur dia. Misalnya, bisa sambil menyanyi.
Tetapi, membubuhkan cerita bohong ataupun mitos sangat tidak disarankan. "Jangan mengancam anak dengan bilang jika tidak cuci tangan, lalu digigiti tikus, misalnya. Karena itu bisa membuat anak terbebani," terangnya.
Juga, bisa jadi membuat pemikiran salah tersebut tertanam terus hingga anak dewasa. "Lebih baik dengan cara yang menyenangkan," pungkasnya. (lie/c9/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebanyakan Wanita Minder Pasca Melahirkan
Redaktur : Tim Redaksi